Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Diare Pada Anak Balita Di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019

Abstract

The diarrhea morbidity rate in the working area of the Hajimena Health Center tends to increase from year to year. During the last two years, the highest incidence of diarrheal disease was in the 1-4 year age group. This study aims to determine the relationship between environmental factors and the incidence of diarrhea in children under five. This study used a cross-sectional design. The research population was all children under five (1-5 years) in Hajimena Village, South Lampung Regency, 1,052 people. The sample in this study was 101 toddlers who were selected randomlycollecting data by observation and interviews. Data analysis was carried out univariate and bivariate using the Chi-Square test. The results of this study indicate a significant relationship between diarrhea in children under five with waste disposal facilities (p-value = 0.010) and waste water disposal facilities (p-value = 0.001). Meanwhile, clean water facilities and family latrine facilities, in this study, did not show a significant relationship. Increased knowledge and skills of the community in managing household waste is needed in an effort to reduce the incidence of diarrhea in children under five.

Analisis Spasial Sebaran Kejadian Kasus Diare dengan Keberadaan E. Coli Pada Air Sumur Dan Kepadatan Penduduk Di Kalurahan Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul

“…(3) Faktor-faktor yang memengaruhi diare di antaranya adalah faktor lingkungan (sarana air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pembuangan sampah dan pembuangan air limbah) dan kependudukan. (4) Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting sehingga harus dijaga kualitas dan kuantitasnya untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia. Selama ini air tanah menjadi salah satu sumber air yang paling banyak digunakan, khususnya air sumur.…”

“…(21) Hal ini berbading lurus dengan hasil penelitian tentang hubungan faktor keadaan lingkungan dengan kejadian diare, sarana pembuangan sampah memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian kasus diare. (4) Berdasarkan hasil analisis faktor risiko lingkungan, dari 26 titik kasus, sebanyak 10 kasus (38,46%) berisiko rendah, 14 kasus (53,85%) berisiko sedang, dan 2 kasus (7,69%) berisiko tinggi. Dari hasil tersebut kategori terbanyak adalah kasus yang berisiko sedang.…”