Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI)merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat suatu negara. Kesehatan ibu menjadi salah satu aspek penting dalam mendukung program pembangunan kesehatan di Indonesia. Penurunan jumlah AKI merupakan salah satu target dalam programMillenium Development Goals (MDGs) yang kini telah berganti menjadi Sustainable Development Goals (SDGs), sehingga pembahasan mengenai kejadian preeklamsia yang berdampak pada kematian ibu menjadi sangat penting. Tujuan: untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan diagnosa medis preeklamsia pada tahun 2016-2018. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan kuota sampling, sampel yang terkumpul sebanyak 30 responden dalam kurun waktu dari tahun 2016-2018. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner yang karakterisitik pertanyaan berisi perilaku ANC, pola hidup, riwayat penyakit, status paritas. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel, bagan, persentase dan rerata dari hasil penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh 60% ibu dengan risiko rendah (20-35 tahun), tingkat pendidikan 86,6% (SMA/SMK), pekerjaan 70% (ibu rumah tangga), pemeriksaan ANC 100%, status gravida 73,3% (multigravida), kehamilan kembar 0%, pola hidup makan teratur 100%, konsumsi buah dan sayur 50%, olah raga rutin pada trimester III (43,3%), riwayat hipertensi 30%, obesitas 10%. Faktor yang terkait dengan kejadian preeklamsia dalam penelitian ini diantaranya adalah riwayat pendidikan, pekerjaan, status multipara ibu dan status gizi berlebih dan obesitas.