Faktor yang Mempengaruhi Kredit Bermasalah pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kedonganan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung

Damayanthi, Komang Trisa Sari; Arisena, Gede Mekse Korri; Suamba, I Ketut

doi:10.52434/mja.v5i1.1844

Cited by 2 publications

(1 citation statement)

References 3 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Keberadaan lembaga ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat desa dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, melalui pengelolaan sumber daya yang ada di desa. (Trisa Sari Damayanthi et al 2022) menambahkan Perkembangan dunia usaha semakin mengalami suatu peningkatan baik di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan dan jenis usaha lainnya. Untuk menunjang peningkatan sektor tersebut diperlukan peran lembaga keuangan maupun non keuangan.…”

Section: Pembahasanunclassified

Proses Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Di Kabupaten Bangli

Sari

Arisena

2023

villages

View full text Add to dashboard Cite

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga keuangan desa yang dibentuk oleh Pemerintah Desa bersama masyarakat. Keberadaan BUMDes diharapkan dapat menggali potensi dan mengembangkan kreatifitas yang dimiliki oleh masyarakat desa yang akan memperbaiki perekonomian desa. Proses pembentukan dan pengelolaan BUMDes harus berjalan dengan baik. Pengelolaan BUMDes yang baik akan berdampak baik bagi pemerintah desa yang selanjutnya akan mempengaruhi peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) meningkatnya Pendapatan Asli Desa (PADes) akan membantu proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Terdapat 17 BUMDes yang berdiri di tiga Kecamatan di Kabupaten Bangli. Penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengidentifikasi karakteristik, 2) menganalisis proses pembentukan, 3) menganalisis pengelolaan BUMDes di Kabupaten Bangli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan ditentukan dengan metode sensus, data penelitian diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) BUMDes di Kabupaten Bangli sebagian besar sudah menjalankan usahanya selama 3-5 tahun. Sebagian besar jenis usaha yang dijalankan adalah usaha bisnis keuangan (financial business), jumlah karyawan BUMDes dipengaruhi oleh jenis bidang usaha yang dijalankan oleh BUMDes. Semakin banyak jenis bidang usaha yang dijalankan maka semakin banyak pula memerlukan tenaga kerja untuk dipekerjakan. 2) Dalam proses pembentukan BUMDes, berjalan denga baik karena telah memenuhi keseluruhan syarat administrasi yang tertuang di peraturan perundang-undangan serta keseluruhan proses pembentukan BUMDes melalui proses musyawarah Desa (Musdes). 3) Pengelolaan BUMDes di Kabupaten Bangli telah menerapkan enam prinsip tata kelola BUMDes yaitu kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparan, akuntabel, dan sustainable dengan baik.

show abstract

Section: Pembahasanunclassified

Proses Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Di Kabupaten Bangli

Sari

Arisena

2023

villages

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

The local wisdom approach in resolving non-performing loans at traditional village credit institution in Bali: a case study during the COVID-19 pandemic

Путрі,

Нурджайя,

Деві

2024

Pravo bezpeka

View full text Add to dashboard Cite

This study explores the role of local wisdom in managing non-performing loans (NPLs) within Village Credit Institutions (VCDs) in Bali during the COVID-19 pandemic. Using a case study approach, the research examines the effectiveness of traditional mechanisms such as awig-awig (customary law) and pararem (community agreements) in maintaining social cohesion and addressing financial challenges. Through qualitative methods, including in-depth interviews with key stakeholders and document analysis, the study seeks to understand how these customary practices contribute to resolving NPLs. The findings indicate that local wisdom fosters community engagement and dialogue, offering temporary solutions to financial problems during crises. These traditional mechanisms promote a sense of collective responsibility and help maintain social harmony by facilitating discussions between debtors and VCDs. However, the research also highlights several limitations. While effective in the short term, local wisdom struggles to enforce sanctions and provide long-term resolutions, especially during severe economic downturns like the pandemic. This issue is compounded by external factors such as Bali’s heavy reliance on tourism, which makes the local economy highly vulnerable to global disruptions. The lack of digital infrastructure and the absence of integrated government support further intensify the challenges faced by VCDs in managing NPLs. The study concludes that while local wisdom remains a valuable tool for crisis management, its effectiveness is constrained in times of prolonged financial instability. For VCDs to achieve long-term sustainability and resilience in future crises, it is essential to integrate traditional practices with modern financial systems. Additionally, stronger government support, including digital infrastructure development and comprehensive financial regulations, is crucial to ensure the sustainability of VCDs. This combination of traditional and modern strategies can help VCDs navigate future economic challenges more effectively and safeguard their role in the local economy.

show abstract

Faktor yang Mempengaruhi Kredit Bermasalah pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kedonganan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung

Cited by 2 publications

References 3 publications

Proses Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Di Kabupaten Bangli

Proses Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Di Kabupaten Bangli

The local wisdom approach in resolving non-performing loans at traditional village credit institution in Bali: a case study during the COVID-19 pandemic

Contact Info

Product

Resources

About