Kakao merupakan salah satu komoditas penting dalam industri perkebunan yang dipasarkan dalam perdagangan internasional, salah satu bentuk perdagangan internasional adalah ekspor. Negara tujuan ekspor kakao Indonesia adalah Malaysia, Amerika, India, China, Belanda, Jerman dan Australia. Kegiatan ekspor biasanya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara, sehingga krisis global pada tahun 1998, 2008, 2011, dan 2020 diduga mempengaruhi ekspor kakao Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan model gravitasi untuk mengkaji dampak krisis terhadap nilai ekspor kakao. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ekspor kakao Indonesia (EXVAL) dan PDB per kapita (GDPCAP), nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap dolar AS (ER), jarak ekonomi sebagai variabel dependen. (EKODIST) dan krisis (KRISIS) sebagai variabel bebas. Variabel darurat digunakan sebagai variabel dummy. Hasil analisis model regresi gravitasi menunjukkan bahwa semua variabel independen signifikan berdasarkan uji-t dengan nilai koefisien GDPCAP, ER, ECODIST dan CRISIS sebesar 2,10, 2,28, –0,71 dan 0,28 dengan nilai R2 sebesar 82%. Variabel krisis berpengaruh positif terhadap nilai ekspor kakao Indonesia, sehingga situasi krisis tidak melemahkan perkembangan ekspor kakao Indonesia.