2019
DOI: 10.29406/jkmk.v6i1.1763
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Fasilitas Sanitasi Sekolah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di Sekolah-Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 Tanjung Pinang

Abstract: Puskesmas  Batu  10  Tanjungpinang memiliki  kasus  DBD  tertinggi  yakni  109 kasus  yang kebanyakan pada anak-anak sekolah yakni 82 kasus. Hal ini menunjukkan lingkungan sekolah yang tidak sehat terutama fasilitasi sanitasi sekolahnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan fasilitas sanitasi sekolah dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di sekolah pada wilayah kerja Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang.Jenis dan desain penelitian kuantitatif observational dan sampel penelitian sebanyak 46… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Almost all schools have wastewater disposal channels with cemented, covered into the ground if it doesn't have sewerage (Herdianti et al, 2019;Majida et al, 2019).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Almost all schools have wastewater disposal channels with cemented, covered into the ground if it doesn't have sewerage (Herdianti et al, 2019;Majida et al, 2019).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Contoh container air adalah, kalengkaleng bekas, botol, ban bekas, drum, tanggul bambu, cekungan pada saluran air atap terbuat dari seng, tempat minum burung, dan lain-lain. Selain itu nyamuk Aedes aegypti juga berkembang biak dan meletakkan telurnya pada tempat genangan air sepertii talang air, bak mandi di dalam toilet dan saluran air limbah (Herdianti, 2019).…”
Section: Pembahasan a Gambaran Phbs DI Institusi Pendidikan Sd Dalam ...unclassified
“…Berdasarkan suhu dan kelembaban nyamuk yang menjadi variabel penganggu dimana pada saat dilakukan penelitian suhu udara tersebut tidak mempengaruhi penelitian karna suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kelangsungan hidup nyamuk. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Herdianti, 2017) yang menyatakan temperatur (suhu) udara adalah panas dinginnya udara yang diukur menggunakan terrmometer, apabila suhu kurang dari 10°C atau lebih dari 40°C maka pertumbuhan nyamuk akan berhenti serta kelembaban tersebut tidak mengganggu hasil dari penelitian yang di dapatkan, hal ini disebabkan kelembaban udara yang mendukung kehidupan nyamuk yaitu sekitar 70%-89% (Zulaika. at.…”
Section: Hasilunclassified