Sejak diberlakukan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) digabung dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan nama mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan yang signifikan hasil belajar menggunakan model cooperative learning dengan teknik TSTS (Two Stay Two Stray) dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian ini menggunakan pola control group pre-test-post-test design. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Tekhnik analisa data menggunakan rumus uji statistik t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPAS siswa kelas IV materi wujud zat dan perubahannya antara pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning dengan teknik TSTS dengan menggunakan model konvensional. Adanya perbedaan beda hasil pre-test dan post-test pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen sebesar 20,18 dan kelas kontrol sebesar 10,28 menunjukkan bahwa hasil belajar IPAS materi wujud zat dan perubahannya yang diajar menggunakan model Cooperative Learning dengan teknik TSTS lebih baik dari pada yang diajar menggunakan model konvensional. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPAS yang menggunakan Model cooperative learning dengan Teknik TSTS (Two Stay Two Stray) dan pembelajaran konvensional pada siswa Kelas IV SDN Bumianyar II Tahun Ajaran 2023/2024.