AbstrakSifat tanah yang tidak mampu memberikan dukungan fisika-mekanis yang diperlukan seringkali menjadi kendala dalam pemanfaatannya baik untuk pertanian maupun konstruksi. Cara-cara yang umum adalah dengan aplikasi bahan kimia yang tidak saja mahal, tetapi juga tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan teknologi baru, berkelanjutan, dan inovatif untuk memperbaiki sifat-sifat mekanis tanah. Beberapa penelitian telah memberikan peluang untuk memanfaatkan mikroba untuk tujuan ini, khususnya mikroba yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder penguat struktur partikel tanah seperti enzim urease. Bakteri penghasil enzim ini mampu mendorong pembentukan mineral kalsit yang berfungsi sebagai perekat antar partikel tanah. Bagaimanapun juga, aplikasi teknologi ini secara langsung di lapangan menghadapi beberapa kendala, seperti interaksi tanah dan cairan ruang pori, bioaugmentasi vs biostimulan dari komunitas mikroba, penyebaran terkendali dari pengendapan kalsit yang dimediasi, dan sementasi permanen. Tulisan ini menyajikan secara singkat pengembangan teknologi perbaikan sifat fisik mekanis tanah melalui aplikasi mikroba untuk memenuhi persyaratan pekerjaan konstruksi.[Kata kunci : sifat fisika tanah, sifat mekanis, mikroba ureolitik, cairan ruang pori, pengendapan kalsit]
PendahuluanKebutuhan infrastruktur sipil untuk pertanian dan non-pertanian membuka peluang untuk teknologi yang berkelanjutan yang memenuhi persyaratan sosial dengan pembiayaan yang efisien dan berdampak negatif rendah. Pengendalian dan modifikasi sifat-sifat tanah sangat penting untuk aplikasi geoteknik, geolingkungan, pertanian, dan yang lainnya. Praktek yang umum digunakan di bidang konstruksi adalah dengan menyuntikkan bahan sintetik ke dalam lapisan bawah permukaan melalui teknik pengisian celah dengan aliran bahan kimia untuk mengikat partikel tanah dan *) Penulis