2020
DOI: 10.22487/ghidza.v4i1.30
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Formulasi Biskuit Sumber Energi Dan Protein dari Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Tulang Ikan Sidat (Anguila Sp) untuk Baduta Stunting

Abstract: Stunting disebabkan oleh asupan zat gizi yang tidak mencukupi dalam jangka panjang. Prevalensi stunting pada baduta di Indonesia sebesar 29.9% masih lebih tinggi dibandingkan target RPJMN 2019 yaitu 28%. Stunting meningkatkan risiko kematian anak, berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan motorik, menurunkan performa di sekolah, meningkatkan risiko kelebihan gizi dan penyakit tidak menular, dan mengurangi produktivitas pada saat dewasa. Namun, stunting dapat diperbaiki salah satunya dengan meningkatkan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
1
0
7

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(9 citation statements)
references
References 6 publications
1
1
0
7
Order By: Relevance
“…Kelor bisa dengan mudah ditemukan di pekarangan warga masyarakat Sulawesi Barat khususnya di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Hasil penelitian (Muliyati & Hutagaol, 2020) menunjukkan formula yang terpilih dalam pembuatan biskuit adalah dengan penambahan 20 g tepung daun kelor dan 15 g tepung tulang ikan sidat. Hasil analisis kandungan gizi biskuit dengan formula terpilih menunjukkan biskuit tersebut telah memenuhi syarat biskuit MP-ASI dan mengandung energi yang tinggi serta sebagai sumber protein.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kelor bisa dengan mudah ditemukan di pekarangan warga masyarakat Sulawesi Barat khususnya di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Hasil penelitian (Muliyati & Hutagaol, 2020) menunjukkan formula yang terpilih dalam pembuatan biskuit adalah dengan penambahan 20 g tepung daun kelor dan 15 g tepung tulang ikan sidat. Hasil analisis kandungan gizi biskuit dengan formula terpilih menunjukkan biskuit tersebut telah memenuhi syarat biskuit MP-ASI dan mengandung energi yang tinggi serta sebagai sumber protein.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Balita yang memiliki berat badan rendah berdasarkan usia disebabkan oleh asupan zat gizi yang tidak mencukupi dalam jangka panjang (2). Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif, motorik dan meningkatkan risiko kelebihan gizi, penyakit tidak menular serta mengurangi produktivitas pada saat dewasa (3).…”
Section: Pendahuluan Latar Belakangunclassified
“…Penelitian yang dilakukan oleh Rusmataji (2021) tentang Daya Terima dan Kandungan Gizi Biskuit Daun Kelor sebagai Alternatif Makanan Selingan Balita Stunting ditemukan bahwa biskuit daun kelor dapat digunakan sebagai alternatif makanan selingan balita stunting (1). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Muliyati dan Hutagol (2020) tentang Formulasi Biskuit Sumber Energi Dan Protein dari Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Tulang Ikan Sidat (Anguila Sp) untuk Baduta Stunting, ditemukan hasil bahwa biskuit dengan formula terpilih telah memenuhi syarat biskuit MP-ASI dan mengandung energi yang tinggi serta sebagai sumber protein yang sangat bermanfaat untuk mencegah stunting pada anak (3).…”
Section: Hasilunclassified
“…Kebutuhan gizi fase awal kehidupan balita menjadi hal yang perlu diperhatikan. Konsekuensi terburuk yang dapat terjadi pada balita gizi kurus adalah kematian (De Onis & Branca, 2016;Muliyati & Hutagaol, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified