Empirically, African leaves (Vernonia amygdalina delile) have been widely used by Indonesians as medicinal plants, especially for diseases caused by bacteria. Liquid soap is a soap that has a liquid form that produces more foam than solid soap so it is more attractive. This study aims to make the benefits of African leaves can be easily applied, so it is formulated in the form of liquid soap that meets the standards and also has an antibacterial effect. This research uses laboratory experimental qualitative and quantitative methods. The extract was obtained by maceration of simplisia with 96% ethanol, then variating the extract concentration to 5%, 10%, and 20% in the formula. The base formula is variating concentration of VCO, which are 20%, 25%, and 30%. The results showed that base formula 1 (F1) with 5% extract concentration had optimum characteristics, organoleptic test results of dark green color, liquid form that has a distinctive peppermint fragrance, pH value of 10.80, viscosity of 19 dpa.s, density of 1.086 g/mL, water content of 29.5%, foam stability of 95.56%, and free fatty acid content of 0.33%. Antibacterial test results against Staphylococcus aureus and Escerichia coli showed inhibition diameters of 23.8 mm and 25 mm respectively.
Keywords: African leaves, Liquid soap, Antibacterial
Abstrak
Secara empiris daun afrika (Vernonia amygdalina delile) telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai tumbuhan obat, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Sabun cair merupakan sabun yang memiliki bentuk cairan menghasilkan busa lebih banyak daripada sabun padat sehingga lebih menarik. Penelitian ini, memiliki tujuan untuk membuat kemanfaatan daun afrika tersebut dapat dengan mudah untuk diaplikasikan, sehingga diformulasikan dalam bentuk sabun cair yang memenuhi standar juga memiliki efek antibakteri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif eksperimental laboratorium. Ekstrak didapatkan dengan maserasi simplisia dengan etanol 96%, lalu dibuat variasi konsentrasi 5%, 10%, dan 20% dalam sediaan. Basis formula dibuat dengan memvariasikan konsentrasi VCO yaitu 20%, 25%, dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula basis 1 (F1) dengan konsentrasi ekstrak 5% memiliki karakteristik optimum, hasil uji organoleptik warna hijau tua, berbentuk cairan yang memiliki wangi khas peppermint, nilai pH 10,80, viskositas 19 dpa.s, bobot jenis 1,086 g/mL, kadar air 29,5%, stabilitas busa 95,56%, dan kadar asam lemak bebas 0,33%. Hasil uji antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escerichia coli menunjukkan diameter daya hambat sebesar 23,8 mm dan 25 mm berturut-turut.
Kata Kunci: Daun Afrika, Sabun cair, Antibakteri