2017
DOI: 10.30598//ijcr.2017.4-ris1
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Fotodegradasi High Density Polyethylene Yang Mengandung Aditif Okso-Biodegradasi

Abstract: High Density Polyethylene (HDPE) is a type of plastic that widely used for packaging because it has good mechanical properties. HDPE is naturally non-biodegradable, and  the consequence it will increase plastic waste that will damage the environment. To increase their biodegradability, it is necessary to add an oxo-biodegradation additive in the form of a stearate metal compound. This oxo-biodegradation additive is a chromophore that can absorb UV light. Polyethylene oxo-biodegradation films are prepared by mi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Hal itu merupakan imbas dari adanya pelarangan penggunaan kantong plastik serta kebijakan plastik berbayar (Republika, 2019). Lebih lanjut, selain larangan penggunaan kantong plastik, penggunaan plastik ramah lingkungan oxobiodegradable seperti plastik oxium diharapkan juga mampu mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan, terutama di wilayah perairan laut (Asriza and Pitulima, 2017).…”
Section: Latar Belakangunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal itu merupakan imbas dari adanya pelarangan penggunaan kantong plastik serta kebijakan plastik berbayar (Republika, 2019). Lebih lanjut, selain larangan penggunaan kantong plastik, penggunaan plastik ramah lingkungan oxobiodegradable seperti plastik oxium diharapkan juga mampu mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan, terutama di wilayah perairan laut (Asriza and Pitulima, 2017).…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Plastik oxobiodegradable merupakan polimer sintetis yang berbahan dasar polietilen dengan penambahan zat kromofor atau aditif oksidan ke rantai polimer sekitar 1-5 % aditif dari berat molekul polimernya sesuai standar ASTM D-5208 , salah satu contoh bahan aditif ini disebut sebagai oxium (Aldas et al, 2018). Penambahan kromofor ini diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan degradasi pada plastik, yang artinya dapat terurai dengan alami dalam waktu relatif cepat, sehingga tidak mencemari lingkungan (Asriza and Pitulima, 2017). Tetapi, fakta lain ditunjukkan dari penelitian Aldas et al, (2018) dan Campanale et al, (2020) yang menunjukkan bahwa zat kromofor yang ditambahkan dalam plastik oxo-degradable termasuk dalam bahan aditif yang berbahaya bagi lingkungan, hal ini disebabkan cepatnya laju degradasi plastic oxo degradable seiring dengan peningkatan kemampuannya dalam melepas bahan aditif yang bersifat toksik bagi lingkungan seperti .…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…), bisphenol A, and phthalate (Campanale et al 2020). This latter chemical is added during the plastic manufacturing process to boost the plastic's tensile strength, which affects the material's capacity to degrade (Asriza and Pitulima 2017). Plastic breakdown products in microplastics and the release of chemical compounds will have a negative impact on microorganism in the aquatic system (Koelmans et al 2013).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%