Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh stimulus yang diindikatorkan dengan target keuangan, kolusi yang diindikatorkan dengan kerja sama dengan proyek pemerintah, dan kapablitas yang diindikatorkan dengan pergantian direksi. Selanjutnya, kesempatan yang diindikatorkan dengan kualitas auditor eksternal, rasionalisasi yang diindikatorkan dengan pergantian auditor, dan arogansi yang diindikatorkan dengan dualism position terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan menurut Hexagon Fraud Model . Sampel penelitan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Total sampel yang digunakan adalah 100 sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis menggunakan Regresi Linear Berganda. .Terdapat pembaharuan dalam penelitian ini yaitu indikator kerja sama dengan proyek pemerintah ditambahkan kriteria yaitu proyek dengan nilai mencapai satu atau lebih dari satu triliun rupiah, pergantian auditor ditambahkan kriteria pergantian auditor secara voluntary, dan arogansi diindikatorkan dengan dualism position. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target keuangan, kerja sama dengan proyek pemerintah, pergantian direksi, dan dualism position berpengaruh positif dan signifikan terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Sedangkan, kualitas auditor eksternal dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan.