Informasi keanekaragaman tumbuhan terutama herba dan potensinya sebagai obat-obatan belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman herba serta potensinya sebagai obat-obatan di hutan penelitian kawasan Gunung Merapi, KHDTK Kaliurang, Yogyakarta. Hasil penelitian pada tiga area kajian menunjukkan terdapat 27 spesies herba dengan Centhoteca lappacea (L) Desv memiliki rata-rata Indeks Nilai Penting tertinggi (79,26 %) dan terendah (2,66 %) di Fimbristylis dichotoma (L.) Vahl. Indeks keanekaragaman (H') herba di KHDTK Kaliurang termasuk rendah (0,58-0,78). Pemanfaatan dan potensinya sebagai obat-obatan terdapat pada 21 dari 27 spesies herba yang ditemukan. Herba-herba tersebut telah banyak digunakan untuk pengobatan tradisional di banyak negara dan hasil penelitian lanjutan juga menunjukkan adanya potensi herba tersebut untuk pengobatan seperti pengobatan luka, masalah kencing, demam, diare, anti oksidan, diabetes, dan kanker. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi spesies herba berpotensi obat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional maupun modern. Selain itu, informasi keanekaragaman herba ini juga dapat melengkapi jenis-jenis tumbuhan kawasan Gunung Merapi dan juga memberikan kesadaran tentang pentingnya mendukung upaya pemanfaatan dan pelestarian herba kawasan Gunung Merapi khususnya di KHDTK Kaliurang. Kata kunci: keanekaragaman, herba, obat-obatan, konservasi, KHDTK Kaliurang