Tujuan penelitian untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan modul turunan dilengkapi model cooperative learning. Pada sekolah menegah atas (SMA) ada materi yang sulit dipahami yaitu turunan. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi turunan diakibatkan, guru tidak memiliki modul. Fakta lain adalah peserta didik tidak menguasai definisi 71.42%, konsep 71.42%, prinsip 57.14% dan skill 42.85%. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh peserta didik dalam materi turunan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Guru Berpendapat 80% peserta didik rendah hasil belajar materi turunan. Menurut peserta didik 90% kesulitan dan 85% nilai rendah dalam turunan. Metode penelitian adalah Research and Development (R&D) di sekolah menegah atas (SMA) Yadika 11. Sampel penelitian 29 orang. Teknik pengumpulan data, instrumen ahli materi, guru dan peserta didik serta tes. Analisis dengan validasi, mengukur praktis dan efektif produk. Hasil, Pada tahap validasi ahli materi, guru dan peserta didik, penilaian rata-rata semua komponen modul adalah 91, 72%, 92, 42% dan 95, 90% dengan kategori sangat baik. Pada ujicoba kelompok kecil dan kelompok besar nilai rata-rata tes 86, 25 dan 87, 20. Kesimpulan, hasil belajar peserta didik menginterpretasikan modul yang disusun, divalidasi dan diujicobakan, mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik secara signifikan, praktis dan efektif.Kata kunci: Pengembangan modul, praktis dan efektif turunan.