PendahuluanTeknologi komputasi pervasif (pervasive computing) dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari seperti olahraga, pendidikan, dan kesehatan. Teknologi-teknologi yang diusulkan juga mampu mendukung di dalam berbagai domain seperti logistik, kesehatan, permainan, dan sistem cerdas (Subhiyakto, dkk., 2015). Sebagai contoh, komputasi pervasif dapat diterapkan pada pengukuran performa atlet, keterampilan psikomotorik (Fogtmann, dkk., 2011), pengembangan pada model pembelajaran bagi anak-anak (Laine, dkk., 2010), dan pelayanan kesehatan terhadap diagnosis penyakit (Bayraktar, dkk., 2011). Dalam bidang kesehatan, komputasi pervasif fokus pada pelayanan kesehatan seperti membantu pasien dengan keterbatasannya (pasien cacat) yang sedang melakukan pemeriksaan penyakitnya.Pengembangan teknologi pada sistem layanan kesehatan pervasif memungkinkan pelayanan pada rumah sakit ke pelayanan rumah (home care) dan pelayanan bantuan (assistance care). Tujuan dari sistem pervasif adalah menyediakan pelayanan kesehatan kapanpun, dimanapun dan untuk siapapun terutama ke orang yang memiliki keterbatasan (orang cacat). Adanya penerapan teknologi komputasi pervasif seperti perangkat mobile, wireless, jaringan, sensor dan beberapa wearable technology mengindikasikan bahwa teknologi tersebut mampu mendukung sistem layanan kesehatan kepada pasien khususnya manula dan pasien cacat. Sebagai contoh, pasien tidak perlu datang ke rumah sakit untuk melakukan check-up rutin. Teknologi komputasi pervasif memfasilitasi pasien dan dokter untuk melakukan pemeriksaan