2017
DOI: 10.26891/jik.v10i1.2016.63-66
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Farmakoterapi Pasien Common Cold Di Puskesmas Pekanbaru

Abstract: Common cold is still a disease with the most number of cases in Indonesia and the province of Riau in out patients who visited the primary health center (Puskesmas). However, in primary health care, like Puskesmas and private practice physicians are expected pharmacotherapy common cold is not rational. Medication errors is a common problem. The purpose of this study was to determine how the use of pharmacotherapy in patients with the common cold in Puskesmas Pekanbaru. This study was an observational descripti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Antibiotika oral terutama diberikan pada penderita ISPA, diare, disentri, penyakit kulit maupun infeksi lain yang mengalami demam dan diduga penyebabnya bakteri. Amoksisilin terutama diindikasikan untuk ISPA, siprofloksasin untuk infeksi saluran kemih dan metronidasol untuk disentri yang disebabkan oleh amoeba (Abdulah et al, 2019;Nugraha and Inayah, 2017). Sebagai tambahan juga diberikan antiinflamasi baik oral maupun topikal khusus untuk kasus-kasus yang terbukti mengalami peradangan seperti ISPA akibat tonsilitis atau faringitis akut, demam akibat abses kulit dan otitis media akut yang relatif berat (Thapa et al, 2015).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Antibiotika oral terutama diberikan pada penderita ISPA, diare, disentri, penyakit kulit maupun infeksi lain yang mengalami demam dan diduga penyebabnya bakteri. Amoksisilin terutama diindikasikan untuk ISPA, siprofloksasin untuk infeksi saluran kemih dan metronidasol untuk disentri yang disebabkan oleh amoeba (Abdulah et al, 2019;Nugraha and Inayah, 2017). Sebagai tambahan juga diberikan antiinflamasi baik oral maupun topikal khusus untuk kasus-kasus yang terbukti mengalami peradangan seperti ISPA akibat tonsilitis atau faringitis akut, demam akibat abses kulit dan otitis media akut yang relatif berat (Thapa et al, 2015).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified