Latar Belakang : Peningkatan Usia Harapan Hidup menyebabkan meningkatnya jumlah lansia di dunia setiap tahunnya. Secara global terdapat 727 juta lansia, jumlah tersebut diproyeksikan akan berlipat ganda menjadi 1,5 miliar pada tahun 2050. Peningkatan jumlah lansia membutuhkan penanganan yang serius karena secara alamiah lansia mengalami penurunan baik dari segi fisik, biologi maupun mentalnya, ditambah adanya pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dzikir terhadap tingkat depresi, tekanan darah, frekuensi nadi dan kadar gula darah pada lansia kelompok binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu di masa pandemi Covid-19 Tahun 2022. Metode : Menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan penelitian pre and post test with control group design. Populasi penelitian 35 lansia dan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi 32 lansia (total sampling). Analisis dilakukan dengan univariat dan bivariat..Hasil : Analisis univariat dari 32 responden setengahnya (50%) mendapat intervensi terapi dzikir, untuk kelompok intervensi sebagian kecil (25%) depresi, sebagian besar (75%) hipertensi, seluruhnya (100%) dengan frekuensi nadi normal dan sebagian besar (56,3%) dengan kadar gula normal. Untuk kelompok kontrol sebagian kecil (18,8%), sebagian besar (75%) hipertensi, seluruhnya (100%) dengan frekuensi nadi normal dan sebagian besar (62,5%) dengan kadar gula normal. Untuk hasil analisis bivariat: ada pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat depresi (p value=0,009), tidak ada pengaruh terapi dzikir terhadap tekanan darah dengan p value=0,106 (sistol) dan 0,130 (diastole), ada pengaruh terapi dzikir terhadap frekuensi nadi (p value=0,017) dan Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula (p value=0,027). Simpulan : Ada pengaruhyang signifikan (p value=<0,05) terapi dzikir terhadap tekanan darah, frekuensi nadi dan kadar gula darah. Saran : Menyebarluaskan informasi terkait terapi dzikir sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk untuk mengobati dan mencegah hipertensi, diabetes mellitus dan depresi serta untuk menekan penggunaan obat yang irasional di masyarakat.