Background: When a person ages to the level of old age which is a period of life marked by a change or decrease in bodily functions. Health problems in the elderly, one of which is often found, include digestive disorders which result in a deficiency of several nutrients such as protein, lack of vitamins, and a lack of some electrolytes so this can cause disease in the elderly, both acute and chronic. Magnesium is the fourth most abundant cation in the body and plays an important physiological role in many of its functions. Magnesium balance is maintained by the regulation of magnesium reabsorption by the kidney. Magnesium deficiency is a common problem in hospital patients, with a prevalence of around 10 percent.Purpose: Identify the factors correlated with serum magnesium levels among elderlyMethod: A descriptive study with a cross-sectional design. The sample in this study amounted to 50 elderly who were taken using the total sampling method based on inclusion criteria.Results: The analysis showed that 50 samples had an average magnesium level of 1,615 mg/dl which was low with a standard error of 0.175, where the lowest magnesium level was 0.030 and the highest magnesium level was 5,400. The median also has a value of 1,490 which is also below the normal magnesium level.Conclusion: There is no significant effect between food intake and physical activity on blood magnesium levels with a p-value > 0.05. There is a significant effect between drugs, disease, and gastrointestinal factors with blood magnesium levels with a p-value <0.05.Keywords: Serum magnesium; Food intake; Physical activity; ElderlyPendahuluan: Ketika seseorang bertambah umur ke tingkat usia lanjut yang merupakan suatu periode kehidupan dengan ditandai adanya perubahan atau penurunan fungsi tubuh. Masalah kesehatan pada usia lanjut, salah satunya yang sering dijumpai diantaranya gangguan pencernaan yang mengakibatkan kekurangan beberapa zat nutrisi seperti protein, kekurangan vitamin dan kekurangan beberapa elektrolit, sehingga hal ini dapat menimbulkan penyakit pada usia lanjut baik akut maupun kronis. Magnesium adalah kation paling melimpah keempat di tubuh dan memainkan peran fisiologis penting dalam banyak fungsinya. Keseimbangan magnesium dipertahankan oleh regulasi reabsorpsi magnesium oleh ginjal. Kekurangan magnesium merupakan masalah umum pada pasien rumah sakit, dengan prevalensi sekitar 10 persen.Tujuan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada kadar serum magnesium pada lanjut usiaMetode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Sampelnya berjumlah 50 orang yang diambil menggunakan metode total sampling berdasarkan kriteria inklusi.Hasil: Analisis menunjukkan dari 50 sampel memiliki rata-rata kadar magnesium lansia 1.615 mg/dl yang tergolong rendah dengan standar error nya 0.175, dimana kadar magnesium paling rendah adalah 0.030 dan kadar magnesium tertinggi 5.400. Median juga mempunyai nilai 1.490 yang juga dibawah nilai kadar magnesium normal.Simpulan: Tidak ada pengaruh secara signifikan antara asupan makanan dan aktivitas fisik terhadap kadar magnesium darah dengan hasil p-value > 0.05. Ada pengaruh yang signifikan antara obat, penyakit dan faktor gastrointestinal dengan kadar magnesium darah dengan hasil p-value < 0.05.