Sumber pencemaran udara yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan 15% terdiri dari hidrokarbon. Udara dengan polutan yang tinggi berbahaya bagi pekerja operator di SPBU. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh lamanya bekerja, lamanya kontak langsung operator, dan penggunaan APD petugas operator di SPBU terhadap kandungan oksigen dalam darah. Jenis penelitian ini observasional analitik, dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan pada 31 SPBU yang ada di Kota Bandar Lampung, pada petugas operator SPBU. Hasil penelitian didapatkan 62 responden, dimana 62,9% responden memiliki kadar oksigen normal. Berdasarkan lama nya bekerja didapatkan 51,6% responden <5 tahun, 33,9% responden 5-10 tahun dan 14,5% responden >10 tahun. Berdasarkan waktu kerja perhari didapatkan 83,9% responden selama 8 jam, 1% responden selama 6 jam. Responden yang menggunakan APD sebanyak 38,7%, dan 61,3% responden yang tidak menggunakan APD. Didapatkan hubungan yang signifikan antara lamanya bekerja dan penggunaan APD dengan kadar oksigen darah responden (p value <0,05), tetapi tidak terdapat hubungan antara lama kerja perhari terhadap kadar oksigen (p value >0,005). Saran bagi pekerja operator SPBU agar menggunakan alat pelindug diri selama berada di area SPBU.