Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mendeskripsikan kandungan klorofil pada sepuluh sampel Aglaonema hibrida (Aglaonema Ruby Chiang Mai, Aglaonema Heng – Heng, Aglaonema Dut White, Aglaonema Blanceng Susu, Aglaonema Dona Carmen, Aglaonema Aurora, Aglaonema Musa King, Aglaonema Suksom, Aglaonema Sherly dan Aglaonema Pink Anjamani), serta mendeskripsikan hubungannya dengan morfologi dan fisiologinya. Pengukuran kandungan klorofil dilakukan di laboratorium Jurusan Pertanian Universitas Palangka Raya. dengan menggunakan Metode Winterman de Mots. Pengukuran absorbansi sampel ekstrak menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 645nm dan 663 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kandungan Klorofil a paling tinggi terdapar pada Aglaonema Ruby Chiang Mai (0,56 mg/g), Kandungan klorofil b paling tinggi terdapat pada Aglaonema Sherly (0,37 mg/g) dan Kandungan klorofil total paling tinggi terdapat pada Aglaonema Sherly (0,80 mg/g). Abstract This research is an exploratory study that aims to describe the chlorophyll content in ten samples of Aglaonema hybrids (Aglaonema Ruby Chiang Mai, Aglaonema Heng – Heng, Aglaonema Dut White, Aglaonema Blanceng Susu, Aglaonema Dona Carmen, Aglaonema Aurora, Aglaonema Musa King, Aglaonema Suksom, Aglaonema Sherly and Aglaonema Pink Anjamani), and describe its relationship with morphology and physiology. The measurement of chlorophyll content was carried out in the laboratory of the Department of Agriculture, University of Palangka Raya. using the Winterman de Mots method. The absorbance measurement of extract samples used UV-Vis spectrophotometer at 645nm and 663 nm wavelengths. The results showed that the highest chlorophyll a content was found in Aglaonema Ruby Chiang Mai (0.56 mg/g), the highest chlorophyll b content was found in Aglaonema Sherly (0.37 mg/g) and the highest total chlorophyll content was found in Aglaonema Sherry (0.80 mg/g).
Data WHO (World Health Organization) Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara perokok terbanyak. Rokok adalah hasil olahan tembakau dan dalam sebatang rokok mengandung 4000 bahan kimia yang sangat berbahaya dan tiga kandungan rokok yang paling berbahaya adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Paparan asap rokok terus menerus menimbulkan berbagai penyakit seperti kerusakan fungsi hati. Hati merupakan organ penting yang berfungsi untuk melakukan proses metabolisme dan detoksifikasi. Kerusakan hati dapat diketahui dengan meningkatnya kadar SGPT dalam aliran darah. SGPT merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 - 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Croos Sectional. Tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan 11 sampel memiliki kadar SGPT yang normal termasuk perokok ringan – sedang dan 4 sampel yang mengalami peningkatan kadar SGPT yang termasuk kedalam kategori perokok berat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan gambaran kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 – 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun bahwa perokok aktif dalam kategori ringan hingga sedang berada dalam batas normal, sedangkan perokok aktif kategori berat mengalami peningkatan kadar SGPT.Kata Kunci : kadar SGPT, perokok aktif, usia 17 – 25 tahun, lama merokok < 10 tahun
Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) merupakan salah satu bahan alami yang sering digunakan untuk obat di Kalimantan. E. palmifolia digunakan untuk pengobatan karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri. Seperti senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, saponin, tannin dan glikosida yang termasuk kedalam senyawa polar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% E. palmifolia terhadap bakteri Salmonella paratyphi dengan metode ekstraksi teknik maserasi. E. paratyphi merupakan bakteri pathogen terhadap manusia yang habitatnya berada di saluran pencernaan. Penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak E. palmifolia dengan perbandingan konsentrasi ekstrak E. palmifolia 20 mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml, 50 mg/ml, dan 60 mg/ml serta kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Metode uji antibakteri yang digunakan yaitu metode difusi dengan cara paper disk sebanyak 5 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh ekstrak E. palmifolia dalam mengambat pertumbuhan bakteri E. paratyphi yang dibuktikan dengan adanya zona hambat yang terbentuk disekitar paper disk pada media dengan konsentrasi 20 mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml, 50 mg/ml, dan 60 mg/ml dimana rata rata diameter zona hambat berturut-turut 6,6 mm, 7,4 mm, 8,8 mm, 9,9 mm masuk dalam kategori daya hambat tidak efektif dan 11 mm masuk dalam kategori lemah. Kata Kunci: Eleutherine palmifolia, Etanol, Antimikroba
Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Uji Daya Hambat Antifungi Candida albicans Terhadap Infusa Umbi Bawang Putih (Allium Sativum Linn) dan Infusa Daun Sambiloto (Andrographis P,Folium) Menggunakan Metode Cakram Kertas”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi umbi bawang putih dan daun sambiloto dapat berfungsi sebagai antifungi terhadap candida albican danuntuk mengetahui pada konsentrasi berapakah penggabungan umbi bawang putih dan daun sambiloto yang efektif sebagai antifungi Candida albicans. Uji daya hambat ini dilakukan dengan menggabungkan infusa umbi bawang putih dan daun sambiloto pada konsentrasi 50%:50%, 25%:75%, 75%:25%. Metode pengujian antifungi ini adalah metode difusi agar, dengan cakram kertas. Dari hasil penelitian uji daya hambat antifungi candida albicans terhadap infus umbi bawang putih (Allium Sativum Linn) dan infus daun sambiloto (Andrographis P,Folium) dapat disimpulkan bahwa infusa umbi bawang putih (Allium Sativum Linn) dan infus daun sambiloto (Andrographis P,Folium) mampu menghambat pertumbuhan jamur candida albicans, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa konsentrasi sampel yang digunakan yang dapat menghambat jamur candida albicans adalah konsentrasi 75%:25%.Kata Kunci : bawang putih, daun sambiloto, candida albicans
This research purpose is to analyze the effect of WOM, service equality, and price on purchasing decision of tour packages at PT Bola Emas Sumatera Travel in Medan. The phenomenon of increasing number of customer complaints in 2019, higher price of tour packages compared to competitors, and not achieving sales targets for several months are the background of research. Sampling method used was simple random sampling. Samples taken were 188 respondents. Analysis data method used is multiple linear regression analysis. The results show WOM and service quality partially don’t have positive effect partially and significant on purchasing decision of tour packages at PT Bola Emas Sumatera Travel. Price has negative effect partially and significant on purchasing decision of tour packages at PT Bola Emas Sumatra Travel. WOM, service equality, and price simultaneously have positive effect on the decision of purchasing tour packages at PT Bola Emas Sumatra Travel. Keywords : WOM; service equality; price; purchase decision
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.