Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit yang cukup akrab di masyarakat. Penyakit menular ini sering dikaitkan dengan status sosial yang rendah, walaupun kenyataannya tidak sepenuhnya benar. Indonesia termasuk dalam kelompok High Burden Country untuk kasus TBParu. Posisi Indonesia tidak pernah diluar 5 besar sebagai negara dengan insidens terbanyak, bahkan pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2020 dan 2021 menduduki urutan kedua, diatasnya hanya ada negara India. (Wati et al., 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Keluarga dan Keberhasilan Pengobatan Pada Pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tuban. Penelitian menggunakan desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan waktu cross sectional, populasi seluruh pasien TB Paru sebanyak 55 orang dan jumlah sampel total sebanyak 55 orang. Instrumen yang digunakan kuesioner dan analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah peran keluarga dan keberhasilan pengobatan. Hasil penelitian didapatkan seluruhnya (100%) peran keluarga yang kurang berhasil dalam pengobatan, sedangkan hamper setengahnya (29%) peran keluarga yang cukup tidak berhasil dalam pengobatan. Keberhasilan pengobatan tergantung pada kepatuhan pasien dalam meminum obat, tidak adanya upaya dari diri sendiri atau motivasi dari tenaga Kesehatan, keluargadapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam meminum obat. Pasien TB paru tidak diperbolehkan ada kelalaian saat menjalani pengobatan tersebut. Adanya pengawas menelan obat membantu pasien untuk patuh menjalani pengobatan selama 6 bulan tanpa putus