2019
DOI: 10.36474/caring.v3i2.123
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Kemandirian Melakukan Perawatan Diri Pada Pasien Skizofrenia

Abstract: Pasien skizofrenia sering mengabaikan perawatan dirinya karena stressor yang berat dan sulit ditangani pasien. Akibatnya  pasien kurang memperhatikan perawatan diri, sehingga tidak mau merawat dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun buang air besar dan buang air kecil. Tujuan ini untuk mengetahui gambaran kemandirian melakukan perawatan diri pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
7

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
7
Order By: Relevance
“…Pasien kurang memiliki perasaan emosi, minat atau kepedulian dan dapat mengalami defisit perawatan diri. Defisit perawatan diri pasien skizofrenia dengan gejala negatif terjadi pada seseorang mengalami gangguan atau hambatan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang meliputi defisit mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi (Baskara, 2019).…”
Section: Diagnosaunclassified
“…Pasien kurang memiliki perasaan emosi, minat atau kepedulian dan dapat mengalami defisit perawatan diri. Defisit perawatan diri pasien skizofrenia dengan gejala negatif terjadi pada seseorang mengalami gangguan atau hambatan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang meliputi defisit mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi (Baskara, 2019).…”
Section: Diagnosaunclassified
“…Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dilapangan, peneliti berpendapat bahwa pasien Skizofrenia susah untuk melakukan pekerjaanya sendiri dan memerlukan bantuan dan arahan untuk menyelesaikan tugasnya sehari-hari terutama dalam perawatan diri sehingga membuat pasin malas dan tidak mau berbuat untuk diri sendiri. Defisit perawatan diri pasien skizofrenia dengan gejala negatif terjadi pada seseorang mengalami gangguan atau hambatan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang meliputi defisit mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi (Baskara et al, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 didapatkan estimasi prevalensi orang pernah menderita skizofrenia sebesar 1,8 per 1000 penduduk (Pardede & Hasibuan, 2020). Menurut perhitungan beban penyakit pada tahun 2017 beberapa jenis gangguan jiwa yang diprediksi dialami oleh penduduk di Indonesia diantaranya gangguan depresi, cemas, skizofrenia, bipolar, gangguan perilaku dan cacat intelektual (Indrayani, 2019). Skizofrenia merupakan penyakit kronis, gangguan otak yang parah dan melumpuhkan yang ditandai dengan pikiran kacau, khayalan,berperilaku aneh dan halusinasi (Pardede & Hasibuan, 2020).…”
unclassified
“…Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata, klien sulit berhubungan dengan orang lain, ekspresi muka klien tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah , klien tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, klien tampak tremor dan berkeringat, klien tidak dapat mengurus diri. Defisit perawatan diri pasien skizofrenia dengan gejala negatif terjadi pada seseorang mengalami gangguan atau hambatan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang meliputi defisit mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi (Baskara et al, 2019) Data ini didukung dengan pohon masalah sebagai berikut : Diagnosa keperawatan yang ditegakkan sebagai berikut: 1. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran 2.…”
Section: Hasilunclassified