Latar Belakang: COVID-19 merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Berdasarkan beratnya kasus, pedoman tatalaksana COVID-19 membagi atas beberapa kelompok, yaitu tanpa gejala, ringan, sedang, berat/pneumonia berat, dan kritis. Faktor risiko infeksi SARS-CoV-2 diantaranya usia >65 tahun, jenis kelamin laki-laki, perokok aktif, dan penyakit komorbid. Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau meningkatnya konsentrasi glukosa di dalam darah yang terjadi akibat kelainan sekresi hormon insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Penderita DM memiliki reseptor Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE-2) yang lebih tinggi khususnya di pankreas, paru, dan hati. Padahal diketahui SARS-CoV-2 menggunakan reseptor ACE-2 sebagai pintu masuk ke sel tubuh manusia melalui ikatan dengan S- glikoprotein. Ekspresi ACE-2 yang berlebihan diketahui menjadi penentu keparahan dari penyakit infeksi termasuk COVID-19. Kondisi hiperglikemia pada penderita DM juga dapat merangsang inflamasi kronik dan melemahkan sistem pertahanan tubuh untuk melawan infeksi yang memungkinkan terjadinya badai sitokin sehingga dapat menyebabkan keparahan bahkan kematian pada penderita COVID-19. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan diabetes melitus dengan severitas COVID-19 di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2021. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien COVID-19 di bangsal interne, bangsal paru, dan ruang ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Bulan Januari hingga Desember 2021 dengan 55 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling kemudian data hasil rekam medis dikumpulkan dan dilakukan analisis bivariat menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Hasil: Jenis kelamin terbanyak adalah adalah laki-laki (61.8%), usia terbanyak adalah ≥60 tahun (68.2%), penyakit komorbid terbanyak adalah yang tidak diabetes melitus (56.4%), severitas terbanyak adalah kritis (74.5%), dan terdapat hubungan diabetes melitus dengan severitas COVID-19 di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2021 (p=0.042). Kesimpulan: Menolak H0 dan menerima H1 (terdapat hubungan diabetes melitus dengan severitas COVID-19 di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2021).