Most studies identify hyperuricemia as an independent risk factor for chronic kidney disease (CKD). Radiologic examination, especially renal ultrasonography (USG), is an important examination to establish the diagnosis of this disease. This study aimed to investigate the overview of renal USG in CKD patients with hyperuricemia at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital from July 2022 to July 2023. This was a retrospective descriptive study with a cross sectional design using medical records of CKD patients with hyperuricemia who had renal USG performed on them at the Radiology Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital from July 2022 to July 2023 using proportional random sampling method. The results obtained 68 patients dominated by 56-65 years old (35.3%), male (57.4%), patients who did not undergo routine hemodialysis (69.1%), and 3th severity grade (41.9%). Renal USG characteristics were dominated by normal size (68.4%), increased parenchymal echogenicity (95.6%), normal cortex thickness (66.2%), blurred corticomedullary echogenicity differentiation (41.9%), and normal pelviocalyceal system (96.3%). In conclusion, CKD patients with hyperuricemia are mostly at the age of 56-65 years, male, at 3th severity grade, and do not undergo routine hemodialysis.
Keywords: chronic kidney disease; hyperuricemia; renal ultrasonography
Abstrak: Sebagian besar penelitian mengidentifikasi hiperurisemia sebagai faktor risiko independen terjadinya penyakit ginjal kronis (PGK). Pemeriksaan radiologis, terutama ultrasonografi (USG) ginjal, merupakan pemeriksaan penunjang yang penting untuk menegakkan diagnosis penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran USG ginjal pada penderita PGK dengan hiperurisemia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Juli 2022 hingga Juli 2023. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang menggunakan rekam medis pasien PGK dengan hiperurisemia yang dilakukan pemeriksaan USG ginjal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou pada Juli 2022 hingga Juli 2023. Pengambilan sampel menggunakan metode proportional random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 68 pasien sebagai sampel penelitian yang didominasi oleh kelompok usia 56−65 tahun (35,3%), jenis kelamin laki-laki (57,4%), pasien yang tidak menjalani hemodialisis rutin (69,1%), dan derajat keparahan 3 (41,9%). Gambaran USG ginjal didominasi oleh ukuran normal (68,4%), ekogenisitas parenkim meningkat (95,6%), ketebalan korteks normal (66,2%), batas ekogenisitas korteks dan medula mengabur (41,9%), dan sistem pelviokalises normal (96,3%). Simpulan penelitian ini ialah penderita PGK dengan hiperurisemia sebagian besar berada pada usia 56-65 tahun, berjenis kelamin laki-laki, berada pada derajat keparahan 3, dan tidak menjalani hemodialisis rutin.
Kata kunci: hiperurisemia; penyakit ginjal kronis; ultrasonografi ginjal