Kue tradisional Betawi mengalami kemunduran diakibatkan kurangnya peminat dan globalisasi yang masuk semakin membuat kue tradisional Betawi hampir hilang. Kue pancong, kue rangi, kue ape, dan kue cubit, merupakan contoh dari kue tradisional Betawi yang menghadapi tantangan serius dari globalisasi dan modernisasi yang masuk di tengah kebudayaan, yang mengakibatkan menurunnya minat dan keberlanjutan kue tradisional ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pelestarian dan pengembangan kue tradisional Betawi sebagai bagian dari warisan budaya kuliner Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya peminat, persaingan dengan makanan modern, dan kurangnya generasi penerus adalah faktor utama yang menyebabkan kue tradisional Betawi semakin jarang ditemukan. Upaya pelestarian dan pengembangan yang efektif meliputi pelaksanaan lokakarya, penyelenggaraan event kebudayaan, promosi melalui media sosial, inovasi dalam rasa, kemasan dan bentuk kue, serta pendidikan dan pelatihan untuk generasi muda diharapkan dapat mempertahankan eksistensi dari kue tradisional Betawi yang hampir hilang.