Bengalun (Lepisanthes alata) is a rare and under-reported fruit native from the forests of Borneo. This fruit is non-seasonal with a thick skin and crimson color, therefore shows potential to be used as raw material for herbal tea. This research was conducted in three phases
ABSTRAK1Bengalun (Lepisanthes alata) merupakan buah eksotis langka dari Kalimantan. Buah ini tergolong dalam keluarga Sapindaceae yang merupakan buah non musiman dengan kulit tebal dan berwarna merah tua serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku teh herbal. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: (1) melaporkan profil proksimat bagian-bagian buah, (2) menemukan kombinasi terbaik dari waktu dan suhu pengeringan bahan baku herbal dari kulit buah, serta (3) mengeksplorasi potensi antioksidan dan antibakteri ekstrak kulit buah hasil pengeringan terbaik. Analisis proksimat dilakukan terhadap bagianbagian buah yang dikering oven (60C, 12 jam) dan dikering matahari (8 jam). Kombinasi suhu oven (40, 50, 60C) dan waktu (8,10,12 jam) diberikan untuk mencari bahan baku teh herbal terbaik dilihat dari vitamin C, total fenol, dan antosianin. Kadar antosianin didekati secara kualitatif dengan pengukuran absorbansi warna merah (=545 nm). Kandungan antioksidan didekati dengan metode DPPH. Zona inhibisi ekstrak diukur terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kulit buah terbaik dihasilkan dari pengeringan 60C selama 8 jam dengan kadar air 6,730,18%, vitamin C 76,9±3 mg/100 g, total fenolik 1112±8 mg GAE/kg, dan absorbansi warna merah 0,2590,060. Rata-rata IC50 aktivitas antioksidan terhadap DPPH untuk ekstrak kulit buah bengalun hasil pengeringan terbaik adalah 252,831,38 ppm. Ekstrak etanolik dari kulit buah menghasilkan zona inhibisi dari 10,76% (1,0 mg ekstrak/50 L) menjadi 22,77% (1,5 mg ekstrak/50 L), jika dibandingkan dengan kontrol positif. Ekstrak air suling kulit buah menghasilkan zona inhibisi mulai dari 7,99% (0,5 mg/50 L) hingga 11,00% (1,5 mg/50 L), jika dibandingkan dengan kontrol positif. Ekstrak n-heksana tidak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S.aureus dan E.coli.