Penelitian variasi pola sidik jari Suku Kaili dan Toraja telah dilakukan di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi pola sidik jari, Indeks Dankmeijer, Indeks Furuhata dan jumlah total sulur masyarakat Suku Kaili dan Toraja. Probandus dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Kaili Da’a (rumpun Suku Kaili yang memiliki karakteristik fenotip menyerupai Ras Australomelanesoid), Suku Kaili lainnya serta Suku Toraja yang tergolong ras Mongoloid. Sampel sidik jari diambil menggunakan metode purposive sampling dengan total 180 probandus, terdiri atas 60 orang (30 laki-laki dan 30 perempuan) di setiap kelompok suku. Kesepuluh ujung jari tangan probandus digosok dengan kertas yang berisi gosokan pensil 4B, sidik jari diambil menggunakan selotip bening, kemudian selotip ditempelkan pada formulir probandus. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dan uji Student-t. Hasil analisis sidik jari menunjukkan empat pola sidik jari ditemukan pada Suku Kaili dan Toraja. Frekuensi whorl tertinggi ditemukan pada Suku Toraja (50,17%), sedangkan Kaili Da'a dan Kaili lainnya memiliki frekuensi loop yang lebih tinggi. Analisis tipe whorl menunjukkan simple whorl merupakan tipe yang paling banyak ditemukan di ketiga populasi. Selanjutnya double loop whorl dan yang paling sedikit frekuensinya adalah central pocket whorl. Nilai Indeks Furuhata pada masyarakat Suku Toraja, Suku Kaili dan Kaili Da’a secara berturut-turut adalah 102,73; 57,37; dan 95,06 sedangkan nilai Indeks Dankmeijer secara berturut-turut adalah 1,99; 5,61; dan 2,77. Jumlah rata-rata total sulur pada masyarakat Suku Toraja, Suku Kaili dan Kaili Da’a secara berturut-turut adalah sebesar 134; 128,08 dan 133,56.