2020
DOI: 10.20473/jgs.14.2.2020.403-420
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Germany’s Strategy in Handling COVID-19: The Role of National Leadership Strength and The Maximization of Welfare State Continental System Support

Abstract: Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan terbesar pada abad ke-21. Diawali dengan kemunculan virus flu jenis baru di Wuhan-China pada Desember 2019, virus ini menyebar ke seluruh dunia dengan sangat cepat sehingga mengakibatkan kematian yang tinggi di seluruh dunia. Jerman merupakan salah satu negara yang terdampak pada periode awal virus muncul di Eropa. Setelah menyadari efeknya fatal, Pemerintah Jerman melakukan kebijakan nasional integratif mengatasinya, hingga Jerman perlahan keluar dari krisis. Fenomen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Sebagai contoh, Australia dan Selandia Baru sukses dalam menangani pandemi COVID-19 karena respon kebijakan pemerintah yang berfokus pada solidaritas masyarakat dan faktor geografis yang terpencil juga membuat kedua negara lebih berani dalam menerapkan kebijakan penguatan di perbatasan (Mayangsari, 2020;Wardhani, 2020). Di Eropa, respon negara-negara seperti Rusia, Italia, dan Jerman terhadap COVID-19 cenderung berkutat pada permasalahan stabilitas politik dan penguatan sistem kesejahteraan (Pratiwi & Salamah, 2020;Susanto, 2020). Respon Rusia khususnya, bertujuan untuk menjadi pemimpin alternatif dalam penanganan pandemi secara global (Dharmaputra, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebagai contoh, Australia dan Selandia Baru sukses dalam menangani pandemi COVID-19 karena respon kebijakan pemerintah yang berfokus pada solidaritas masyarakat dan faktor geografis yang terpencil juga membuat kedua negara lebih berani dalam menerapkan kebijakan penguatan di perbatasan (Mayangsari, 2020;Wardhani, 2020). Di Eropa, respon negara-negara seperti Rusia, Italia, dan Jerman terhadap COVID-19 cenderung berkutat pada permasalahan stabilitas politik dan penguatan sistem kesejahteraan (Pratiwi & Salamah, 2020;Susanto, 2020). Respon Rusia khususnya, bertujuan untuk menjadi pemimpin alternatif dalam penanganan pandemi secara global (Dharmaputra, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(2020) found that national female leaders deal with Covid-19 more responsively. Previous studies with the developed countries being the objects revealed some women leading the state: Angela Merkel as Chancellor of Germany Susanto, 2020;Susanto, 2020), Tsai Ing-Wen as the President of Taiwan (Summers et al, 2020;Lien & Wu, 2021), and Jacinda Ardern as the Prime Minister of New Zealand (Rameshan, 2021;Wilson, 2020;Summers et al, 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%