Selama ini, ketersediaan ikan gabus (Channa striata) dipasaran masih mengandalkan hasil tangkapan di alam. Selain faktor teknis budidaya, kandungan albumin ikan gabus hasil tangkapan di alam lebih tinggi dari hasil budidaya. Budidaya ikan gabus secara terkontrol dengan pemberian pakan alami sesuai dengan lingkungan alaminya merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kadar albumin yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan alami (pakan segar) yang memberikan pertumbuhan dan kadar albumin tertinggi pada ikan gabus (C. striata) yang dibudidayakan secara terkontrol. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan mengujikan tiga jenis pakan segar (ikan nilem, cacing tanah, dan berudu), dan masing-masing diberi tiga kali ulangan. Benih ikan gabus (berukuran 8,54±1,85 g) dipelihara dalam baskom (diameter 48 cm dan tinggi 22 cm) yang telah diisi dengan air tawar sebanyak 6 L dengan kepadatan 3 ekor per wadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan segar tidak memberikan pengaruh (p>0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik harian, pertumbuhan bobot mutlak dan kelangsungan hidup benih ikan gabus dengan lama pemeliharaan 21 hari. Persentase kadar albumin lebih tinggi diperoleh pada benih ikan gabus yang diberi pakan segar jenis berudu (4,2%) dibandingkan cacing tanah (3,10%) dan ikan nilem (3,03%). Pakan segar jenis berudu dapat diterapkan untuk meningkatkan kadar albumin dalam pemeliharaan benih ikan gabus secara terkontrol.