Peningkatan program diversifikasi pangan berbasis komoditas lokal menjadi solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap impor beras dan mewujudkan kemandirian pangan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pangan pokok alternatif adalah hanjeli. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis tingkat keberlanjutan usaha tani terpadu hanjeli dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial, dan teknologi. Data yang digunakan yaitu data primer melalui wawancara serta data sekunder melalui studi literatur. Metode analisis data menggunakan Rapid Appraisal for Hanjeli (Raphanjeli) untuk menentukan nilai indeks keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan hasil indeks keberlanjutan sebesar 66,35 yang artinya sudah cukup berkelanjutan. Strategi peningkatan keberlanjutan usaha tani hanjeli berdasarkan hasil analisis leverage yaitu perlu adanya pengembangan lapangan kerja alternatif, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta adanya pedoman dalam penerapan teknologi.