2016
DOI: 10.22146/jpsi.11981
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Harga Diri Seksual, Kompulsivitas Seksual, dan Perilaku Seks Berisiko pada Orang dengan HIV/AIDS

Abstract: The aim of this study was to measure the role of sexual self-esteem, the general and the specific one which describe the sexual competence, and sexual compulsivity to risky sexual behavior. The participants of this research are 84 men and women with HIV/AIDS. This is a quantitative research using path analysis. The result shows that the empirical model has goodness of fit which is mean fit with the data collected. This finding shows the role of sexual self-esteem and sexual compulsivity to risky sexual behavio… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 34 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Izzulhaq (2018), ada hubungan anatara kerentanan LSL dengan pengambilan tindakan perilaku berisiko penularan HIV/ AIDS dimana perhitungan koefisien korelasi didapakan nilai hubungan r=0384 yang artinya memiliki hubungan yang lemah dengan arah positif (Rahardjo 2016). Masalah terkait perilaku seksual pekerja berisiko dalam hal ini supir diperlukan kesadaran tentang bahaya kerentanan mereka terhadap infeksi akan HIV/ AIDS, adanya hubungan kerentanan terhadap infeksi HIV/AIDS disadari dengan baik oleh responden, dimana berdasarkan hasil temuan dilapangan banyak dari responden mengaku sebelum menggunakan jasa layanan seks akan mengecek kembali kondisi fisik dari jasa yang mereka gunakan dan terkadang melakukan pengecekan kesehatan di layanan kesehatan seperti puskesmas untuk perlindungan diri dan keluarga dari HIV/AIDS (Wahyuningprianti 2018).…”
Section: Hubungan Kerentanan Dengan Perilaku Seksual Berisikounclassified
“…Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Izzulhaq (2018), ada hubungan anatara kerentanan LSL dengan pengambilan tindakan perilaku berisiko penularan HIV/ AIDS dimana perhitungan koefisien korelasi didapakan nilai hubungan r=0384 yang artinya memiliki hubungan yang lemah dengan arah positif (Rahardjo 2016). Masalah terkait perilaku seksual pekerja berisiko dalam hal ini supir diperlukan kesadaran tentang bahaya kerentanan mereka terhadap infeksi akan HIV/ AIDS, adanya hubungan kerentanan terhadap infeksi HIV/AIDS disadari dengan baik oleh responden, dimana berdasarkan hasil temuan dilapangan banyak dari responden mengaku sebelum menggunakan jasa layanan seks akan mengecek kembali kondisi fisik dari jasa yang mereka gunakan dan terkadang melakukan pengecekan kesehatan di layanan kesehatan seperti puskesmas untuk perlindungan diri dan keluarga dari HIV/AIDS (Wahyuningprianti 2018).…”
Section: Hubungan Kerentanan Dengan Perilaku Seksual Berisikounclassified
“…This is due to the current structure of the Indonesian population at a young age (Purwaningsih and Widyatun, 2008), active sexual behavior that engages in unprotected sexual behavior, and the use of syringes mainly occurs in young age groups (Kambu et al, 2016). The high prevalence of HIV/AIDS cases due to risky sexual behavior is more vulnerable in men (Kambu et al, 2016) and psychology journals show that men have higher sexual compulsiveness than women (Rahardjo and Hutagalung, 2016).…”
Section: Sputum (N=43)mentioning
confidence: 99%
“…Kompulsivitas seksual pada dasarnya merupakan permasalahan klinis individu. Menurut Berberovic(Rahardjo, 2016) Kompulsivitas seksual merupakan keadaan dimana individu mengalami permasalahan dalam mengendalikan pikiran, perasaan, dan perilaku seksualnya. Menurut temuan Reece dan Dodge(Rahardjo, 2016) memperlihatkan bahwa permisicvitas seksual yang muncul karena kompulsivitas seksual tersebut membuat individu terintevensi kehidupan sosialnya, termasuk penurunan tanggung jawab dan berkurangnya aktivitas keseharian.…”
unclassified