2018
DOI: 10.18196/hi.71120
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Harmonisasi Sosial Masyarakat Perbatasan Indonesia-Malaysia

Abstract: PENDAHULUANSetelah 68 tahun negara Indonesia merdeka, masih ditemukan kondisi masyarakat dan tempat hidup yang belum layak. Masyarakat yang belum menikmati hasil kemerdekaan dan kesejahteraan hidupnya dialami oleh masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Hingga saat ini masih banyak masalah yang dihadapi oleh masyarakat perbatasan tersebut, antara lain buruknya sarana jalan, sarana pendidikan dan kesehatan, minimnya jumlah guru, keter… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
9
0
5

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(14 citation statements)
references
References 0 publications
0
9
0
5
Order By: Relevance
“…Sosial budaya yang dimiliki masyarakat yang berada di daerah perbatasan dapat menjadi modal untuk membangun daerah perbatasan antarnegara (Bangun, 2017;Cahyo Pamungkas, 2017;Oki, 2018;Suwartiningsih, Samiyono, & Purnomo, 2018). Sosial budaya mampu menjadi mediator bagi terwujudnya keamanan dan perdamaian di daerah perbatasan antarnegara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Sosial budaya yang dimiliki masyarakat yang berada di daerah perbatasan dapat menjadi modal untuk membangun daerah perbatasan antarnegara (Bangun, 2017;Cahyo Pamungkas, 2017;Oki, 2018;Suwartiningsih, Samiyono, & Purnomo, 2018). Sosial budaya mampu menjadi mediator bagi terwujudnya keamanan dan perdamaian di daerah perbatasan antarnegara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Isu klaim kebudayaan oleh negara lain, menjadi hal yang sangat urgen dalam mendasari penelitian ini. Padahal para pemilik kebudayaan, sekalipun terpisah secara negara, mereka tetap memelihara kebudayaannya sebagai milik bersama, bahkan sebagai pengikat persaudaraan di antara mereka (Suwartiningsih et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Jenis barang yang diperdagangkan di Pasar Kaget Serikin seperti ikan segar, sayur mayur, rempah-rempah, buah-buahan, pakaian jadi, barang-barang dari kulit, keramik hias, barang-barang kerajinan dari anyaman rotan, mainan anak-anak, rokok kretek, mie instan, dan makanan tradisional, serta aksesoris. Aktivitas 'pasar kaget' ini hanya berlangsung selama dua hari dalam seminggu, yaitu pada hari Sabtu dan hari Minggu (Suwartiningsih, S ;Samiyono, D and Purnomo, 2018).…”
Section: Kawasan Khusus Dagang Lintas Batasunclassified
“…Sebatik Island is the gateway to economic and trade activities on the border of North Kalimantan, which relies on the agriculture, plantation, fishery, livestock, and tourism sector (Rudiatin, 2018b). The border market is an entity that does not only dynamize the economy and supports the economy at the border by bringing together sellers and buyers, but has a much more complex function, namely maintaining and support to the socio-cultural dynamics of the people on the borderland (Suwartiningsih, Samiyono, & Purnomo, 2018;Sugiarti, 2016;Sri Rahayu, Irwan and Ariesta, 2019). In the Regional In Sebatik, seaweed is currently one of the alternative foods for aquatic foods, they are rich in nutrients and have prospects for development.…”
Section: A Introductionmentioning
confidence: 99%