Teluk Waworada adalah perairan di Kabupaten Bima yang telah lama dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk budidaya rumput laut. Terdapat variasi usia panen pada tingkat petani yang disebabkan petani belum mengetahui usia panen yang tepat untuk rumput laut Kappaphycus alvarezii yang ditanam di Teluk Waworada. Selama ini belum ada penelitian terkait usia panen yang tepat di Teluk Waworada. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usia panen yang tepat dalam budidaya K. alvarezii di perairan tersebut. Penelitian ini dilakukan di Teluk Waworada, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat dari bulan November 2021 hingga Januari 2022. Perlakuan dalam penelitian ini ialah usia panen 35, 45 dan 55 hari. Variabel pengamatan yaitu pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan, biomassa basah dan kering, produktivitas dan kualitas perairan (suhu, oksigen terlarut, salinitas, pH, kecerahan, arus). Metode penanman rumput laut meggunakan metode longline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak tertinggi diperoleh pada usia panen 55 hari (115.70±1.71 g) dan terendah pada usia panen 35 hari (55.10±6.62 g). Terdapat perbedaan yang nyata pada pertumbuhan mutlak antar perlakuan. Laju pertumbuhan tidak berbeda nyata antar perlakuan dengan kisaran nilai 1.09±0.24 hingga 3.55±1.39 %hari-1. Biomassa basah berkisar 10,022±397.22 g 12m-1 (usia panen 55 hari) hingga (6,306±149.92 g 12m-1) (usia panen 35 hari). Biomassa kering berkidsar antara 670±34.12 g 12m-1 hingga 1,016±53.78 g 12m-1. Produktivitas berkisar antara 0.04 hingga 0.07 g berat kering m−2 hari−1. Nilai kualitas air rata yaitu suhu 32.40 0C, oksigen terlarut 5.84 mg l-1, salinitas 32 ppt, pH 7.30, kecerahan 2.50 m dan arus 14 cm detik-1.