Kota Bandung sejak tahun 2010 mengalami lonjakan perkembangan yang sangat pesat berkaitan dengan tumbuh suburnya kafe-kafe yang berada di tengah kota hingga menjangkau daerah pinggiran di wilayah kota Bandung. Kafe merupakan tempat alternatif sebagai ruang untuk melakukan interaksi antar sesama anggota keluarga, teman atau kolega dalam kehidupan sosialnya. Untuk mendatangkan jumlah pengunjung maka pengelola kafe harus memikirkan suasana interior yang bertujuan untuk memberikan kenyaman pengunjung dengan memperhatikan pencahayaan, desain interior, suara musik juga suhu sebagai preferensi tujuan dipilihnya kafe tersebut. Batasan penelitian ini berkaitan dengan ruang terbuka hijau, sedangkan tujuannya adalah untuk mendapatkan korelasi antara corak batik yang dijadikan sebagai penunjang elemen estetik serta perlunya suasana interior yang unik, estetik dan memberikan rasa nyaman akan berdampak kepada jumlah pengunjung meningkat atau mereka akan datang kembali pada kali berikutnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini deskriptif analitis serta metode etnografi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa adanya kolaborasi antara ruang peraga batik yang dipadukan dengan kafe Pecah Kopi Bandung dapat memberikan keuntungan dan nilai manfaat untuk keduanya. Kontribusi dari penelitian ini adalah untuk memberikan ide dan contoh nyata dalam pengelolaan kafe yang memanfaatkan ruang terbuka hijau bisa melakukan kolaborasi dengan pengelola bidang seni dan kerajinan untuk memberikan rasa nyaman serta menambah nilai estetis di lingkungannya