Study of Heritability and Heterosis on Hybridization between Cowpea and Longbean. Lestari Ujianto, Idris, and Uyek M. Yakop. The objectives of this research were to study the success rate of crossing and heritability on interspecific hybridization between several NTB local varieties of cowpea and several varieties of long bean. This research consisted of 3 stages i.e. (1) hybridization between cowpea and long bean; (2) evaluation of F 1 generation; (3) backcrossing between F 1 with both parents. The observed data is analyzed to estimate the degree of crossability, value of broad sense heritability, coefficient of genetic variance. The result of this research indicated that: (1) interspecific crossing between cowpea NTB local varieties and long bean have different degree of successful with range 31 to 57% as well as on back crossing degree of successful with range 35 to 61%; (2) the characteristic of pod length and plant height indicated the high broad sense heritability value, and (3) there was hybrid vigor for diameter of pods on all cross combinations with heterosis and heterobeltiosis values ranging 11.4-27.0% and10.1-18.9% respectively.
Keywords:Crossing, heterosis, heritability, interspecific hybridization.
ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengkaji tingkat keberhasilan persilangan, pendugaan gejala heterosis dan daya waris sifat pada persilangan antarspesies beberapa varietas kacang tunggak lokal NTB dengan beberapa varietas kacang panjang. Penelitian terdiri atas tiga tahap kegiatan, yaitu (1) persilangan kacang tunggak dan kacang panjang; (2) evaluasi hasil persilangan antara kacang tunggak dan kacang panjang; (3) silang balik antara hasil persilangan yang unggul dengan kedua tetuanya. Data hasil pengamatan dianalisis untuk menduga tingkat keberhasilan persilangan, pendugaan nilai heritabilitas arti luas, dan pendugaan koefisien keragaman genetik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) persilangan antarspesies kacang tunggak varietas lokal NTB dengan kacang panjang memiliki tingkat keberhasilan persilangan yang berbeda berkisar antara 31-57%. Demikian juga untuk silang balik tingkat keberhasilan persilangannya berkisar antara 35-61%; (2) sifat panjang polong dan tinggi tanaman menunjukkan nilai duga heritabilitas arti luas yang tinggi; (3) terdapat vigor hibrida untuk diameter polong pada semua pasangan persilangan dengan nilai heterosis berkisar antara 11,4-27,0% dan nilai heterobeltiosis 10,1-18,9%.Kata kunci: Persilangan, heterosis, heritabilitas, persilangan antarspesies.
PENDAHULUANKacang tunggak (Vigna unguiculata L. Walp.) varietas lokal NTB mempunyai keragaman genetik yang tinggi, baik sifat kualitatif maupun kuantitatif, sehingga potensial untuk dikembangkan menjadi varietas unggul melalui program pemuliaan (Ujianto et al., 2003). Tanaman kacang tunggak memiliki banyak keunggulan, antara lain kandungan gizinya yang tinggi, terutama sebagai sumber protein, umur pendek, mampu tumbuh baik di lahan kering maupun lahan marginal. Kelemahan kacang tunggak adalah polong mudanya keras se...