Indonesia is popularly known as sea cucumber (teripang) exporter in the form of dried teripang. Commonly known as beche-de-mer or gamat, sea cucumber has long been used as medicine and food by Asian and Middle East people. Recent study has shown that sea cucumbers contain active compounds that show potential health benefits and other biological properties such as antibacterial and antifungal products, anticoagulants, antihypertensives, immuno modulation, inhibitor of osteoclastogenesis. It was reported that sea cucumber posses aphrodisiacs, potentially improve immunity, anticancer and anticoagulation. Sea cucumber is also rich in collagen as a component of connective tissue which can further be converted into smaller molecule and act as bioactive substances. This review presents the potential of sea cucumber as a functional food especially to prevent cancer and strategy to develop sea cucumber-based functional food by enzymatic hydrolysis and in vivo study.Keywords: anticancer agent, sea cucumber, enzymatic, in vivo ABSTRAK Indonesia populer sebagai negara eksportir teripang dalam bentuk teripang kering yang pada umumnya dikenal sebagai beche-de-mer atau gamat, teripang telah lama digunakan sebagai obat dan makanan oleh masyarakat di Asia dan Timur Tengah. Studi terbaru menunjukkan bahwa teripang mengandung senyawa aktif yang berpotensi memiliki manfaat kesehatan dan fungsi biologis lainnya seperti produk antibakteri dan antijamur, antikoagulan, antihipertensi, modulasi sistem imun, inhibitor osteoklastogenesis. Dilaporkan pula bahwa teripang berpotensi sebagai aprodisiaka, dan berpotensi meningkatkan imunitas, antikanker dan antikoagulan. Teripang juga kaya akan kolagen sebagai komponen jaringan pengikat yang lebih lanjut dapat diubah menjadi molekul lebih kecil yang dapat berfungsi sebagai komponen bioaktif. Tulisan ini menyajikan potensi teripang sebagai pangan fungsional terutama untuk pencegahan kanker serta strategi penelitian untuk mengembangkan pangan fungsional berbasis teripang melalui hidrolisis teripang secara enzimatik dan studi in vivo.