Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) merupakan reaksi kulit yang berat akibat hipersensitifitas berupa gangguan mukokutaneus akut ditandai epidermolisis lebih dari 30% luas permukaan tubuh disertai gangguan sistemik dan dapat mengancam jiwa. Asupan nutrisi yang adekuat sangat penting untuk pemulihan dari kerusakan jaringan, terutama asupan protein. Keterlibatan mukosa rongga mulut pada TEN berupa lesi erosi pada membran mukosa yang menimbulkan kesulitan makan. Seorang wanita berusia 31 tahun dirujuk dari bagian Ilmu Kesehatan Kulitdan Kelamin dengan keluhan lecet dan gelembung berisi cairan jernih pada hampir seluruh tubuh disertai nyeri menelan sehingga pasien sulit makan sejak 2 hari yang lalu. Pasien didiagnosis TEN ec suspect fenitoin, diazepam dan asam mefenamat. Anemia defisiensi Fe, infeksi saluran kencing, drug induced liver injury, hipoalbuminemia dan hiponatremia. ditemukan dari hasil pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ekstra oral menunjukan seluruh wajah, leher dan dada terdapat makula kecoklatan disertai daerah erosi pada bagian leher, mata anemis, sklera non ikterik, bibir atas dan bawah bengkak disertai krusta sanguinolenta. Pemeriksaan intra oral ditemukan lesi erosif eritema multipel pada hampir seluruh mukosa rongga mulut. Diagnosis kerja yaitu lesi oral terkait Toksik EpidermalNekrolisis. Terapi yang diberikan berupa kompres bibir larutan dexametason bergantian dengan NaCl 0,9% serta pemberian chlorhexidine gluconate 0,2% mouthwash. Seminggu kemudian pasien mengalami perbaikan dan dapatmakan makanan biasa. Kesimpulan dari penanganan dini yang adekuat terhadap manifestasi oral pasien TEN akan mendukung kondisi sistemik dengan meningkatnya asupan nutrisi sebagai bagian dari perawatan komprehensif.