2020
DOI: 10.31316/skripta.v6i1.645
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hoax: Pemanfaatannya Sebagai Bahan Edukasi Di Era Literasi Digital Dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda

Abstract: Artikel ini berisi ide bahwa sebenarnya hoax dapat dimanfaatkan untuk bahan edukasi di era literasi digital terutama dalam pembentukan karakter generasi muda. Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa berbagai dampak di semua lini kehidupan. Dampak yang pertama dan terutama adalah terjadinya perubahan cara hidup di dalam masyarakat. Masyarakat lebih banyak memanfaatkan teknologi informasi dalam keseharian hidupnya. Alat komunikasi yang murah dan di dalamnya sudah bisa dipakai untuk mengakses internet s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
4
0
6

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
6
Order By: Relevance
“…In this digital era, people need a good digital literacy to avoid the challenges of digital literacy, one of which is hoax news. News that contains falsehood, deceives, and distorts facts and is made intentionally is what is meant by hoax news (Palupi, 2020). The circulation of hoax news is one of the things that threatens the nation.…”
Section: Hoaxes About Covid-19 and Its Dangersmentioning
confidence: 99%
“…In this digital era, people need a good digital literacy to avoid the challenges of digital literacy, one of which is hoax news. News that contains falsehood, deceives, and distorts facts and is made intentionally is what is meant by hoax news (Palupi, 2020). The circulation of hoax news is one of the things that threatens the nation.…”
Section: Hoaxes About Covid-19 and Its Dangersmentioning
confidence: 99%
“…Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya daya kritis untuk menyikapinya atau bagi mereka yang berani mengkritisi sebuah kebohongan sejarah akan mendapatkan ancaman dari penguasa seperti yang terjadi di era Orde Baru. Banyaknya masyarakat apalagi peserta didik yang begitu mudahnya termakan dengan berita fake news dewasa ini, membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis dan tidak mau mencari sumber bacaan yang valid sangat kurang (Palupi, 2020) .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Munculnya ujaran kebencian di suatu lingkungan seperti ucapan dan pendapat dapat merugikan anggota minoritas dari segi etnis, ras, dan agama [2]. Di era digitalisasi seperti sekarang, di mana akses informasi dapat diakses dengan cepat, seringkali terlalu sulit untuk membedakan mana informasi yang akurat atau salah [3]. Hal itu bisa berdampak cukup besar terhadap peningkatan kasus ujaran kebencian yang terjadi di masyarakat.…”
Section: Pendahuluanunclassified