Pada proses menua terjadi perubahan morfologis otot sehingga terjadi penurunan kekuatan otot. Salah satunya adalah penurunan kekuatan otot tungkai bawah yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsional khususnya kemampuan mobilitas seperti kecepatan berjalan. Penurunan kecepatan berjalan lansia berkaitan dengan peningkatan risiko jatuh. Latihan Body Weight Squat merupakan latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan Body Weight Squat dengan kecepatan berjalan pada lansia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan kriteria inklusi, eksklusi dan drop out yang sudah ditentukan, rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pretest posttest design, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 25 orang lanjut usia. Data dikumpulkan dengan melakukan pengukuran kecepatan berjalan menggunakan 10 meter's walking test. Hasil: Hasil uji analisis deskriptif kecepatan berjalan pada sampel dengan nilai rerata pre-test 1,17 m/s dan rerata posttest 1,23 m/s, selisih rerata pre-test dan post-test 0,05 m/s. Pada uji hipotesis menggunakan shapiro wilk test didapatkan nilai signifikan p=0,00 (p<0,05) dari data kecepatan berjalan sampel. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latihan body weight squat dapat meningkatkan kecepatan berjalan pada lansia di Desa Belayu Beringkit, Kabupaten Tabanan.Kata Kunci: otot tungkai, kecepatan berjalan, body weight squat, 10 meter's walking test
PENDAHULUANPenuaan memiliki pengertian sebagai suatu proses penurunan kemampuan dari sel untuk mempertahankan fungsi normalnya serta fungsi sel untuk memperbaiki diri sehingga pada tubuh lansia tidak dapat menangani infeksi dan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi. 1 Salah satu perubahan yang terjadi adalah perubahan morfologis otot yang mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan otot, fleksibilitas otot, elastisitas otot, reaksi dan kecepatan, penurunan kemampuan fungsional yang mengakibatkan terjadi penurunan keseimbangan dan mobilitas berjalan pada lansia. 2 Berjalan ialah kemampuan dalam berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara mandiri dengan melibatkan komponen fundamental dari berjalan seperti gerakan otot dan sendi, kecepatan tubuh dalam melakukan gerakan dan kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan saat berdiri serta bergerak ke depan dan gaya dorong landasan berjalan. 3 Pada fisiologi berjalan terjadi perubahan center of mass yang mengakibatkan perubahan base of support, serta akibat gaya gravitasi saat kaki kontak dengan landasan akan terjadi reaksi proyeksi vertikal center of pressure. Pada proses berjalan center of gravity dikontrol oleh gaya muskular untuk mempertahankan stabilitas saat terjadi perubahan posisi. 3 Kecepatan berjalan dipengaruhi faktor internal yaitu umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, aktivitas fisik dan pekerjaan. Lansia dengan umur 60-69 tahun memiliki kecepatan berja...