2018
DOI: 10.29210/3003244000
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku agresif remaja dan implikasinya dalam bimbingan dan konseling

Abstract: <p>This research is motivated by the number of adolescents who behave aggressively, such as hitting, kicking, yelling, cursing, slandering. Aggressive behavior is an action that aims to hurt other people both physically and verbally. One of the factors that is thought to influence is emotional intelligence. This study aims to: (1) describe emotional intelligence, (2) describe the aggressive behavior of adolescents, and (3) test the significance of the relationship between emotional intelligence and adole… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
6
0
30

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

2
7

Authors

Journals

citations
Cited by 33 publications
(36 citation statements)
references
References 2 publications
0
6
0
30
Order By: Relevance
“…Tidak dipungkiri bahwa pelaksanaan di lapangan penggunaan pendekatan ini dalam konseling kelompok perlu kajian lebih dalam. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa sebagaian besar konselor sekolah di Indonesia masih belum menerapkan basis pendekatan yang jelas dalam memberikan pelayanan konseling, terutama konseling kelompok (Afdal et al, 2019;Ardi et al, 2019;Hidayat et al, 2019;Illahi et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tidak dipungkiri bahwa pelaksanaan di lapangan penggunaan pendekatan ini dalam konseling kelompok perlu kajian lebih dalam. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa sebagaian besar konselor sekolah di Indonesia masih belum menerapkan basis pendekatan yang jelas dalam memberikan pelayanan konseling, terutama konseling kelompok (Afdal et al, 2019;Ardi et al, 2019;Hidayat et al, 2019;Illahi et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seseorang yang cerdas secara emosi artinya individu tersebut mampu memahami dan mengartikan kondisi yang dialami, setelah memahami kondisi yang ada selanjutnya individu tersebut akan mengambil tindakan yang dirasa tepat (Illahi, Neviyarni, Said, & Ardi, 2018). Selain itu dengan kecerdasan emosi yang baik, seseorang cenderung memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan interpersonal yang baik, mudah bergaul, mampu beradaptasi ketika berada di stuasi stress serta mampu melibatkan diri dengan masalah yang ada untuk melaksanakan tanggung jawab.…”
Section: Hasilunclassified
“…Gangguan dan permasalahan terkait hubungan sosial dapat menjadi faktor penting terhambatnya pengembangan diri siswa. Kondisi permasalahan sosial siswa di sekolah tersebut menjadi tantangan bagi konselor dalam pelayanan konseling yang komprehensif (Afdal et al, 2019;Z Ardi et al, 2019;Zadrian Ardi & Sisin, 2018;Illahi, Neviyarni, Said, & Ardi, 2018). Konselor dituntut untuk mampu memahami kondisi permasalahan sosial siswa, baik dari segi penyebab, diagnosis, maupun prognosisnya (Annisa & Naqiyah, 2015;Jiang, Wen, Qi, Zhang, & Li, 2012;Ratnasari, 2017;Yakunina, Weigold, & McCarthy, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Walaupun demikian, penggunaan pendekatan ini masih perlu analisis yang mendalam. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa sebagai besar konselor sekolah di Indonesia masih belum menerapkan basis pendekatan yang jelas dalam memberikan pelayanan konseling, terutama konseling kelompok (Afdal et al, 2019;Hidayat, Ardi, Herawati, & Amrina, 2019;Illahi et al, 2018). Analisis tersebut hendaknya mengeksplorasi secara mendalam dan tepat mengenai potensi pendekatan ini dalam ranah penggunaannya, serta kecocokannya dengan karakter siswa di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified