Rajungan merupakan salah satu komoditi penting perikanan Indonesia setelah udang, tuna dan makro alga. yang tidak lepas dari kondisi parameter hidro-oseanografi perairan. Tujuan penelitian menganalisis hubungan hasil tangkapan rajungan dengan kondisi hidro-oseanografi. Penelitian ini dilakukan dari Juni-Desember 2022. Lokasi penelitian di perairan Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Hasil tangkapan rajungan dan jumlah kapal armada kapal tangkap tertinggi pada Musim Barat sedangkan terendah pada Musim Peralihan II. Pada Musim Barat kecepatan arus sebesar 0,45-0,7 m/s, gelombang berkisar 0,1-1,25 m, suhu berkisar 28-29°C, salinitas berkisar 28-29 ppt dan konsentrasi klorofil berkisar 0,5-3,5 mg/m³ sedangkan pada Musim Peralihan II kecepatan arus berkisar 0,40-0,50 m/s, tinggi gelombang 0,5-1,25 m, suhu berkisar 29-30,5°C, salinitas berkisar 31-22 ppt dan konsentrasi klorofil berkisar 0-0,5 mg/m³. Adanya perbedaan variasi musim kelimpahan rajungan ini karena perbedaan kondisi hidro-oseanografi perairan yang di pengaruhi oleh sistem muson.
Kata kunci : Rajungan, Hidro-Oseanografi, Kabupaten Tulang Bawang