2023
DOI: 10.35842/formil.v8i1.462
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Rendahnya Minat Ibu Terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Abstract: Pasangan usia subur di Kota Bogor dari data Profil Dinas Kesehatan tahun 2017 sebanyak 153.908 warga. Terdapat 118.410 peserta KB (76,94%). Pemakai IUD hanya 22.669 peserta (14,9%) dan Implant 7.137 peserta (4,51%). Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan pengetahuan dengan rendahnya minat ibu tentang pemakaian MKJP. Survei analitik secara cross sectional digunakan pada penelitian ini. Sampel atas penelitian ialah seluruh peserta KB baik MKJP maupun non MKJP yang berjumlah 55 pada populasi yang berjumlah … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini disebabkan karena selain akseptor sebagian besar menggunakan suntik juga ada akseptor dengan riwayat penggunaan kontrasepsi intra uterine device (IUD) dan implan (9,1%) dengan jangka waktu penggunaan sampai 3-5 tahun. Kondisi ini berbeda dengan hasil penelitian lain dimana 80% akseptor tidak berminat menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu IUD dan implan [14] Selain itu, mayoritas akseptor adalah secundipara (59,1%) sehingga penggunaan kontrasepsi bertujuan untuk menjarangkan kehamilan 3-5 tahun mendatang. Kondisi ini didukung dengan mayoritas umur akseptor pada kategori 20-35 tahun (52,3%).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini disebabkan karena selain akseptor sebagian besar menggunakan suntik juga ada akseptor dengan riwayat penggunaan kontrasepsi intra uterine device (IUD) dan implan (9,1%) dengan jangka waktu penggunaan sampai 3-5 tahun. Kondisi ini berbeda dengan hasil penelitian lain dimana 80% akseptor tidak berminat menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu IUD dan implan [14] Selain itu, mayoritas akseptor adalah secundipara (59,1%) sehingga penggunaan kontrasepsi bertujuan untuk menjarangkan kehamilan 3-5 tahun mendatang. Kondisi ini didukung dengan mayoritas umur akseptor pada kategori 20-35 tahun (52,3%).…”
Section: Pembahasanunclassified