Kejadian sindrom metabolik (SM) dan penyakit kardiovaskular (PKV) dipengaruhi oleh gaya hidup sehat sehari-hari. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi profil gaya hidup sehat dan pengetahuan tentang hidup sehat dengan pemberian intervensi edukasi di kalangan masyarakat pedesaan di D.I. Yogyakarta. Penelitian ini bersifat eksperimental semu dengan desain potong lintang. Variabel yang diteliti adalah profil gaya hidup sehat dan pengetahuan tentang gaya hidup sehat sebelum dan setelah edukasi tentang gaya hidup sehat. Sampel penelitian dipilih secara non-random purposive dengan kriteria inklusi yaitu penduduk dewasa sehat, di dua dusun yaitu Tanjung dan Dlingseng, Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, D.I. Yogyakarta. Data dikumpulkan pada bulan Juli-Agustus 2019 dengan kuesioner yang telah diujicoba, kemudian dianalisis secara deskriptif dan komparatif. Sebanyak 108 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebagian besar responden merupakan perempuan (63,9%), median usia 54 tahun (rentang: 27-76 tahun), dan memiliki tingkat pendidikan tergolong rendah (82,4%). Profil gaya hidup sehat secara umum baik, yaitu lebih dari 50% responden tidak merokok, aktif secara fisik, tidak minum alkohol, menu harian rendah glukosa, rendah kolesterol, dan tinggi serat sayur dan buah. Sebanyak 64,1% responden mempunyai tingkat pengetahuan tentang gaya hidup sehat pada kategori tinggi. Namun, variabel tingkat pengetahuan tidak berasosiasi dengan semua variabel profil gaya hidup sehat, kecuali variabel aktivitas fisik. Edukasi mampu meningkatkan pengetahuan secara signifikan dengan rata-rata skor sebelum edukasi 7,0, setelah edukasi 8,0, dan satu bulan setelah edukasi 9,0 (p=0,000). Edukasi penting dilakukan untuk menjamin keberlanjutan gaya hidup sehat tersebut.