2022
DOI: 10.25311/kesmas.vol2.iss1.512
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Antara Personal Hygiene Ibu Rumah Tangga Dan Sarana Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sapta Taruna Tahun 2021

Abstract: Kondisi rumah yang rapat sehingga sanitasi di lingkungan tersebut yang kurang baik dan tidak terjaga. Pembuangan limbah cair tidak memenuhi syarat seperti aliran pencuci piring tidak memiliki saluran khusus, kakus juga tidak memiliki bangunan yang tertutup sempurna dan bangunan jamban yang diseminisasi tidak sempurna sehingga adanya rongga yang akan mngakibatkan jamban terlihat kotor berpotensi menimbulkan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Sapta Taruna. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…10 Penelitian ini tidak sejalan dengan Zulfita et al (2022) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sapta Taruna tahun 2021 karena sebagian besar responden tidak menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan minum melainkan hanya menggunakan untuk keperluan kebersihan dan memasak. 11 Berdasarkan hasil penelitian diketahui proporsi balita yang menderita diare paling banyak pada rumah tangga yang pengelolaan air minumnya tidak memenuhi syarat sehingga menyebabkan tingginya risiko konsumsi air minum terkontaminasi bakteri penyebab diare dan hasil uji statistik diketahui terdapat hubungan antara pengelolaan air minum dengan kejadian diare pada balita, hal tersebut didapatkan responden tidak mengelola air sebelum dikonsumsi disebabkan sebagian besar responden dalam penelitian menggunakan air galon isi ulang untuk dikonsumsi dan beranggapan bahwa air galon sudah bersih dan tidak perlu dimasak kembali. Selain itu sebagian besar responden pada penelitian ini menampung air yang sudah diolah pada wadah yang tidak memiliki kran sehingga memiliki risiko kontaminasi kuman dari tangan saat mengambil air minum di wadah tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…10 Penelitian ini tidak sejalan dengan Zulfita et al (2022) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sapta Taruna tahun 2021 karena sebagian besar responden tidak menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan minum melainkan hanya menggunakan untuk keperluan kebersihan dan memasak. 11 Berdasarkan hasil penelitian diketahui proporsi balita yang menderita diare paling banyak pada rumah tangga yang pengelolaan air minumnya tidak memenuhi syarat sehingga menyebabkan tingginya risiko konsumsi air minum terkontaminasi bakteri penyebab diare dan hasil uji statistik diketahui terdapat hubungan antara pengelolaan air minum dengan kejadian diare pada balita, hal tersebut didapatkan responden tidak mengelola air sebelum dikonsumsi disebabkan sebagian besar responden dalam penelitian menggunakan air galon isi ulang untuk dikonsumsi dan beranggapan bahwa air galon sudah bersih dan tidak perlu dimasak kembali. Selain itu sebagian besar responden pada penelitian ini menampung air yang sudah diolah pada wadah yang tidak memiliki kran sehingga memiliki risiko kontaminasi kuman dari tangan saat mengambil air minum di wadah tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified