Covid-19 vaccination in Indonesia still requires development to achieved the implementation target. This study aims to determine the factors related to self efficacy of adolescents aged 12-17 years in Sukolilo District in Covid-19 vaccinations. This research is an observational quantitative study with a cross sectional approach, the population is 5,430 people, the sample is 399 people, the sampling technique is voluntary sampling. Results of the bivariate analysis using chi square and fisher’s exact test showed factors related to self efficacy in vaccination (p less than 0,05) is complaints after vaccine, history of Covid-19 infected, family, peers and direct contact with confirmed Covid-19 people history, family, peers, and school support. The unrelated factor is the type of vaccine (p greater than 0,05). Results of the multivariate analysis using multiple logistic regression tests showed factors related to self efficacy in vaccination (p less than 0,05) is complaints after vaccine, family and direct contact with confirmed Covid-19 people history, family, peers and school support. Conclusion of this research is the factors related to self efficacy of adolescents aged 12-17 years in Sukolilo District in Covid-19 vaccinations consist of complaints after vaccine, history of Covid-19 infected, family, peers and direct contact with confirmed Covid-19 people history, family, peer and school support.
Abstrak: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih memerlukan pengembangan untuk dapat mencapai target pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan self efficacy remaja usia 12-17 tahun di Kecamatan Sukolilo dalam melakukan vaksinasi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional, populasi yang digunakan sebanyak 5.430 orang, sampel berjumlah 399 orang, dengan teknik pengambilan sampel voluntary sampling. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan fisher’s exact test menunjukkan faktor yang berhubungan dengan self efficacy dalam melakukan vaksinasi (p kurang dari 0,05) yaitu keluhan setelah vaksin, riwayat terinfeksi Covid-19, riwayat keluarga, teman sebaya dan kontak langsung dengan orang terkonfirmasi Covid-19, dukungan keluarga, teman sebaya dan sekolah. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah jenis vaksin (p lebih dari 0,05). Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda menunjukkan faktor yang berhubungan dengan self efficacy dalam melakukan vaksinasi (p kurang dari 0,05) yaitu keluhan setelah vaksin, riwayat keluarga dan kontak langsung dengan orang terkonfirmasi Covid-19, dukungan keluarga, teman sebaya dan sekolah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor yang berhubungan dengan self efficacy remaja usia 12-17 tahun di Kecamatan Sukolilo dalam melakukan vaksinasi Covid-19 terdiri dari keluhan setelah vaksin, riwayat terinfeksi Covid-19, riwayat keluarga, teman sebaya dan kontak langsung dengan orang terkonfirmasi Covid-19, dukungan keluarga, teman sebaya dan sekolah.