“…Di sisi lain, peserta didik juga selain dituntut untuk menguasainya juga diperlukan tenaga dan biaya yang tidak sedikit karena berkaitan dengan waktu belajar dan kuota internet yang harus mereka gunakan selama proses pembelajaran, termasuk kekuatan jaringan internet atau sinyal di lokasi masing-masing peserta didik. Terlepas dari itu, hampir seluruh daerah di Indonesia menerapkan metode pembalajaran daring guna meningkatkan aktivitas belajar (Hasanah et al, 2020), motivasi belajar (Astuti et al, 2020), (Suryana et al, 2020), (Warmi & Santoso, 2020), (Puspitaningsih & Rachma, 2020), (Fadlilah, 2020), (Puteri et al, 2020), (Rosa, 2020), (Sugalang et al, 2020), (Puteri et al, 2020), (Hakim & Mulyapradana, 2020), (Abdillah, 2020), (Sabila Hayati, 2020), (Fitriyani et al, 2020), dan hasil belajar siswa (Ashadii & Suhaeb, 2020), (Ashadii & Suhaeb, 2020), (Ferazona et al, 2020), (Tirtawati, 2020), (Maknuni, 2020), (Mirzon Daheri, Juliana, Deriwanto, 2020). Namun belum nampak sejauh ini bagaimana keberhasilan dari penerapan pembelajaran ini disetiap daerah di Indonesia.…”