Bekerja berupa sebuah tantangan bagi pemberian ASI eksklusif, terutama dengan meningkatnya jumlah pekerja perempuan setiap tahunnya. Beragam faktor yang punya dampak terkait keberhasilan membemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi banyak faktor yang punya keterkaitan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja di wilayah kerja puskesmas Payangan Kabupaten Gianyar. Faktor-faktor yang diselidiki meliputi sikap, pengetahuan, ketersediaan fasilitas, durasi kerja, serta dukungan baik dari suami maupun tenaga medis. Pendekatan penelitian yang diterapkan adalah analisis observasional dengan rancangan cross sectional yang melibatkan partisipasi dari 91 ibu pekerja. Sampel diambil menggunakan metode convenience sampling melalui penyebaran kuesioner. Data yang terhimpun dianalisis melalui teknik analisis univariat dan bivariat (chi square dan fisher exact). Temuan mengindikasikan bahwa 71,4% ibu pekerja berhasil menjalankan praktik pemberian ASI eksklusif. Hasil analisis bivariable memperlihatkan terdapat hubungan signifikan antara variabel pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas, durasi kerja, dan dukungan tenaga medis dengan keberhasilan implementasi ASI eksklusif pada ibu pekerja (p<0,05). Namun, tidak terdeteksi korelasi signifikan antara dukungan yang diberikan suami dan keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusif pada ibu pekerja (p>0,05). Dalam konteks ini, peran fundamental tenaga medis menjadi sentral dalam memaksimalkan waktu cuti melahirkan bagi ibu yang bekerja, guna melakukan promosi kesehatan dan memberikan edukasi terkait pentingnya hal itu. Dengan demikian, ketika ibu pekerja kembali melanjutkan pekerjaannya, mereka sudah siap dengan matang untuk terus memberikan ASI eksklusif.