Salah satu pekerjaan yang memilki potensi risiko ergonomi terhadap keluhan subjektif WMSDs, yakni sektor usaha menjahit informal, termasuk penjahit di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui studi risiko ergonomi dan keluhan subjektif WMSDs penjahit di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif semi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk postur kerja dan Nordic Body Map (NBM) untuk keluhan MSDs. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik 22 penjahit didominasi oleh usia produktif (100%), berjenis kelamin pria (68,2%), berpendidikan SMA (50%), dengan masa kerja > 5 tahun (68,2%), memiliki Indeks Massa Tubuh normal (72,7%), tidak merokok (63,6%), dan tidak berolahraga (68,3%). Hasil pengukuran risiko ergonomi postur tubuh penjahit mayoritas memiliki risiko sedang (26%), dengan dominasi posisi bekerja duduk membungkuk (86,4%), durasi kerja ≤ 8 jam sehari (68,4%), waktu istirahat ≤ 1 jam sehari (86,4%), dan lama lembur > 2 jam (54,5%). Hasil pengukuran NBM menunjukkan mayoritas keluhan MSDs sedang (65%) dengan mayoritas keluhan punggung, pinggang, betis, dan leher. Upaya yang dapat direkomendasikan untuk mencegah dan mengurangi keluhan MSDs pada penjahit yaitu memberi jedah istirahat 10-15 menit dengan melakukan peregangan dan meredesain kursi penjahit yang memiliki sandaran punggung, kepala, dan injakan kaki.