Pedikulosis kapitis menimbulkan banyak permasalahan bagi penderita yaitu menyebabkan kepala terasa gatal dan sulit bersosialisasi. Lingkungan yang padat seperti panti asuhan merupakan tempat yang mendukung untuk berkembangnya pedikulosis kapitis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengembangkan program pencegahan dan pengobatan pedikulosis kapitis. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Oktober 2018. Seluruh anak asuh yang berjumlah 43 orang menjadi sampel pada penelitan ini. Data didapatkan dengan cara hasil wawancara dan pengambilan parasit di kulit kepala subjek. Prevalensi penderita pedikulosis kapitis sebanyak 69,8%. Subjek paling banyak pada kelompok usia 13-18 tahun (51,2%), mayoritas ditemukan pada perempuan (58,1%), subjek lebih banyak memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi (62,7%), mayoritas subjek memiliki rambut lurus (60,5%) dan memiliki panjang rambut melebihi bahu (53,5%). Subjek paling banyak mencuci rambut setiap hari (60,5%). Subjek lebih banyak menggunakan penutup rambut yang sama (39,5%) dan sisir yang sama (69,8%). Mayoritas subjek memiliki kebiasaan tidur bersama (69,8%). Permasalahan di Panti Asuhan X adalah penggunaan sisir bersama di ruang tengah sehingga penularan pedikulosis kapitis tetap terjadi. Usia, jenis kelamin, panjang rambut, penggunaan penutup dan sisir rambut dan kebiasaan tidur bersama memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian pedikulosis kapitis.