2022
DOI: 10.29313/jrp.v2i1.823
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Forgiveness dengan Psychological Well-Being pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan

Abstract: Abstract. Adolescents who live in orphanages face different problems and conflicts with children their age, the existing phenomenon shows that it is difficult for them to forgive and direct them to lower forgiveness. However, even though they are indicated to have low forgiveness, the existing phenomenon shows that they still have high psychological well-being. Whereas theoretically, low forgiveness can lead to low psychological well-being. The purpose of this study was to determine the relationship and streng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 10 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian terkait psychological well-being, harap lakukan kajian yang lebih spesifik dan mendalam terkait variabel tersebut. Hal ini bertujuan agar dapat melakukan penelitian, berkaitan dengan variabel-variabel lain yang mungkin memengaruhi psychological well-being, seperti gratitude (Rizki et al, 2022), religiusitas (Metia, 2021), forgiveness (Sujatmi & Qodariah, 2022), dan stres (Gunawan & Bintari, 2021). Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian terkait psychological well-being pada subjek berbeda ataupun subjek yang sama dengan kriteria yang lebih spesifik, misalnya dengan jenis penyakit pasien yang lebih spesifik ataupun dengan mengkaji lebih lanjut faktor demografis seperti tingkat pendidikan subjek.…”
Section: Simpulanunclassified
“…Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian terkait psychological well-being, harap lakukan kajian yang lebih spesifik dan mendalam terkait variabel tersebut. Hal ini bertujuan agar dapat melakukan penelitian, berkaitan dengan variabel-variabel lain yang mungkin memengaruhi psychological well-being, seperti gratitude (Rizki et al, 2022), religiusitas (Metia, 2021), forgiveness (Sujatmi & Qodariah, 2022), dan stres (Gunawan & Bintari, 2021). Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian terkait psychological well-being pada subjek berbeda ataupun subjek yang sama dengan kriteria yang lebih spesifik, misalnya dengan jenis penyakit pasien yang lebih spesifik ataupun dengan mengkaji lebih lanjut faktor demografis seperti tingkat pendidikan subjek.…”
Section: Simpulanunclassified