“…(WHO, 2019) Menurut Jusni, dkk (2022), prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25%, terdiri dari dismenore primer sebesar 54,89% dan 9,36% mengalami dismenore sekunder dan terjadi peningkatan pada tahun 2019 dismenorea primer menjadi 64,8% dan dismenorea sekunder mencapai 19,36%. (Jusni et al, 2022) Karena kekurangan data statistik yang mendukung, jumlah kasus dismenorea pada remaja putri di Kalimantan Barat masih belum diketahui. (Fajar Pangestui et al, 2020) Nyeri saat haid sangat tidak nyaman saat melakukan aktivitas sehari-hari dan dapat tidak hadir secara berulang kali di sekolah atau tempat kerja, yang dapat mengganggu produktivitas.…”